Kamis, 17 Juni 2021 16:16

Lanjutan Sidang Kasus Nurdin Abdullah; Saksi Ungkap Panasnya Uang Pinjaman Bank yang Dipakai Menyuap

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lanjutan Sidang Kasus Nurdin Abdullah; Saksi Ungkap Panasnya Uang Pinjaman Bank yang Dipakai Menyuap

Uang yang hendak diserahkan Anggu ke NA ternyata uang pinjaman dari bank. Dijanji cair Jumat pagi, namun baru terealisasi malam hari.

RAKYATKU.COM -- Ini asli panasnya dobel. Uang dipakai menyuap Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah, ternyata pinjaman dari bank. Masih hangat pula.

Fakta ini terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (17/6/2021). Terdakwanya, pengusaha Agung Sucipto alias Anggu. Dia adalah penyuap Nurdin Abdullah.

Sidang dipimpin hakim ketua, Ibrahim Palino. Digelar di ruang utama Pengadilan Negeri Makassar. Sidang dimulai dengan pertanyaan kepada para saksi oleh Jaksa Penuntut Umum, Ronal.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Saksi yang dihadirkan, Harry Syamsuddin. Komisaris PT Purnama Karya Nugraha. Harry ini rekan Anggu. Dalam sidang, dia mengaku pernah memberi uang kepada Anggu Rp1.050.000.000 (baca: satu miliar 50 juta rupiah).

Uang diserahkan pada Jumat malam (26/2/2021) di Fireflies Coffee Pattimura, Makassar. Sekitar pukul 20.00 wita. Diserahkan Rahman, rekan Harry. Uang itu disertai fotokopi proposal proyek irigasi di Kabupaten Sinjai.

Ada Harry dan Anggu di Fireflies. Namun, uang tidak diserahkan langsung ke Anggu. Rahman membawa bergepok-gepok uang itu ke mobil Anggu. Dalam mobil, ada Suryasi, sopir Anggu.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Uang ditaruh di jok tengah. Sesuai perintah Anggu. Harry mengaku tidak sempat melihat langsung uang itu.

Sebelumnya, Anggu meminta uang Rp1,5 miliar ke Harry. Lima hari sebelum penyerahan uang. Saat itu, Harry bilang tidak punya uang sebanyak itu. Namun, dia sementara mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri Cabang Ratulangi.

"Pertama minta Rp1,5 miliar, tapi saya sampaikan cuma bisa kasih Rp1 miliar kalau cair. Saya bilang, kalau cair nanti saya titip ke Rahman karena saya jarang keluar rumah," ungkap Harry.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Ceritanya, Anggu ini banyak kenal dengan penentu proyek di provinsi. Harry yang masih minim jam terbang, berharap bisa dapat percikan dari Anggu. Makanya, dia berani pinjam uang bank untuk membantu Anggu.

Dalam pertemuan Fireflies Coffee Pattimura itu, Anggu dan Harry ngomong banyak soal proyek. Anggu menjanjikan, kalau dia dapat banyak proyek, nanti akan disubkontraktorkan ke Harry.

Dalam pembicaraan itu, Harry meminta tolong Anggu agar bisa mendapatkan proyek irigasi di Kabupaten Sinjai.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Abdul Rahman sendiri adalah direktur PT Purnama Karya Nugraha sejak tahun 2000. Perusahaannya bergerak di bidang konstruksi jalan.

Selama ini dia telah mengerjakan proyek jalan di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Jeneponto. Rahman inilah yang mengantar uang Rp1 miliar Rp50 juta itu ke Anggu.

Uang Panas

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Rahman menceritakan bagaimana perjuangan mendapatkan uang Rp1 miliar itu dari bank. Dia termasuk nasabah prioritas di Bank Mandiri. Dimudahkan dalam pinjaman maupun pencairan dana. Bisa kapan saja.

Nah, awalnya, mereka dijanjikan akan dicairkan uang itu pada Jumat pagi sekitar pukul 11.00 wita. Ternyata, ada saja kendalanya. Karena sesuatu hal, pencairan baru bisa dilakukan pada pukul 20.00 wita.

"Jam 10 pagi diperintah Pak Harry antar dana ke Anggu. Rencana cair jam 11 tapi tidak bisa karena masih ada administrasi. Jam delapan malam baru cair," jelas Rahman.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

Setelah mendapatkan pencairan uang dari Bank Mandiri yang diserahkan langsung kepala cabang, Rahman langsung membawa uang tersebut ke Fireflies.

"Dua kantongan hitam. Saya datangi si sopir dan simpan di jok tengah sesuai pesan Anggu," katanya.

Beberapa jam kemudian, pada Sabtu dini hari (27/2/2021), petugas dari KPK menangkap Nurdin Abdullah di rumah dinasnya. NA baru saja masuk kamar untuk beristirahat.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Akui Beri Uang saat Pilkada Bulukumba, Tomy Satria: Integritas Saya Terganggu

 

Penulis : Syukur
#sidang anggu #kasus suap nurdin abdullah