RAKYATKU.COM -- Noraifa Azira Abdul Aziz akhirnya pergi untuk selamanya. Masih sangat belia, 14 tahun. Namun, yang mengharukan, keinginannya terwujud sebelum meninggal.
Gadis Langkawi, Malaysia itu meninggal pada Selasa (1/6/2021). Enam tahun dia berjuang melawan kanker otak. Sampai dokter yang merawatnya sudah angkat tangan. Katanya, segala macam cara sudah dilakukan.
Sekitar satu bulan lalu, ketika dokter sudah angkat tangan, Noraifa punya permintaan khusus. Dia sangat rindu bertemu kakek dan neneknya di Pokok Sena.
Baca Juga : Bikin Geger, Anak Sapi Lahir dengan Tiga Mata dan Empat Lubang Hidung di India
Pada 2 Mei 2021, dia diterbangkan dengan helikopter ke rumah kakeknya. Dibantu The Weststar Group, Group Managing Director Tan Sri Dr Syed Azman Syed Ibrahim.
Dikutip dari Harian Metro, Noraifa melakukan perjalanan dengan helikopter dari Sekolah Kebangsaan (SK) Ulu Melaka, Langkawi sekitar pukul 11.00 dan tiba di SK Bukit Hijau, Kedah 40 menit kemudian.
Dia kemudian dibawa dengan ambulans ke rumah neneknya di Kampung Bukit Hijau, Mukim Derang, Pokok Sena. Noraifa tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat bertemu kakek-neneknya meski kondisinya sudah sangat lemah.
Baca Juga : Kreativitas EO Terlalu Ekstrem, Sepasang Pengantin Jatuh dari Loder dan Menimpa Meja di Bawahnya
"Terima kasih semua yang membantu saya hari ini," katanya dengan nada pelan ketika itu.
Ibunya, Roslina Aaswira Azmi (38) mengatakan Noraifa, yang merupakan anak tertua dari lima bersaudara. Sudah setahun terakhir dia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Dokter memastikan tidak ada lagi metode yang bisa menyembuhkan penyakitnya.
Noraifa mulai diketahui sakit pada usia sembilan tahun. Tepatnya pada 2013. Dokter mendeteksi ada tumor di sumsum tulang belakang. Dokter melakukan operasi untuk mengangkat tumor itu.
Baca Juga : Dipaksa 150 Squat sebagai Hukuman oleh Gurunya, Gadis Remaja Ini Cacat Permanen
Namun, pada usia 11 tahun, kankernya muncul lagi. Dokter melakukan empat kali kemoterapi, tetapi tidak ada yang berubah. Tumornya malah makin membesar.
Pada Mei lalu, Noraifa mulai kehilangan nafsu makan dan mengungkapkan kerinduannya untuk bertemu neneknya setelah tiga tahun tidak bisa kembali ke desa karena sakit.
Aktivis Muslim Care Malaysia Natipah Abu mengetahui cerita Noraifa dan memutuskan untuk membantunya memenuhi keinginannya. Awalnya, dia mengatakan ingin menyewa speedboat, tetapi menyadari bahwa itu tidak sesuai dengan kondisi Noraifa.
Baca Juga : Beli Mesin ATM Bekas Seharga Rp4,2 Juta, Anak Muda Ini Temukan Uang Rp28 Juta di Dalamnya
Jadi, dia membuat aplikasi untuk menyewa helikopter yang sulit karena banyak yang tidak beroperasi karena pandemi Covid-19. Namun demikian, dia berhasil menemukan seseorang yang bersedia menerbangkan Noraifa ke kakek-neneknya.
Pada 1 Juni, Noraifa mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 15.20 di samping neneknya, Siti Hawa Osman (63). Noraifa sudah tidak sadarkan diri sejak Rabu (26/5/2021) dan dirawat di Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB) Alor Setar selama tiga hari sebelum diizinkan kembali pada Senin.
Saat pulang ke rumah kondisinya masih sama. Namun, pada hari Senin dia membuka matanya sejenak sebelum menutupnya kembali. Dia akhirnya meninggal Selasa sore. (Sumber: Worldofbuzz)