Sabtu, 29 Mei 2021 16:18

Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi Nasional, Mentan SYL Kunjungi Pabrik PT Pusri

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat meninjau pabrik PT Pusri, Jumat (28/5/2021). (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat meninjau pabrik PT Pusri, Jumat (28/5/2021). (Foto: Humas Kementan)

Distribusi pupuk subsidi dilakukan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan kelompok tani sesuai kebutuhan mereka.

RAKYATKU.COM,PALEMBANG - Jelang memasuki musim tanam tahap kedua pada Juli-Desember 2021, kementan" href="https://rakyatku.com/tag/kementan">Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengunjungi gudang PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri).

Pusri merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia yang ditunjuk pemerintah untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk subsidi kepada petani.

Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat lebih dekat ketersediaan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan nasional selama musim tanam kedua berlangsung nantinya.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Mentan SYL menilai sejauh ini stok atau ketersediaan pupuk mencukupi untuk mendukung masa musim tanam tahap kedua. Hal ini dibuktikan dengan melihat langsung stok pupuk di pabrik PT Pusri.

"Hari ini saya melihat langsung bagaimana ketersediaan stok di gudang PT Pusri dalam memenuhi kebutuhan pupuk subsidi nasional. Saya menilai semuanya berjalan baik dan siap mendukung masa musim tanam tahap kedua," kata Mentan SYL di sela kunjungan kerjanya, Jumat (28/5/2021).

Dari hasil pantauannya, Mentan SYL memberikan saran kepada manajemen PT Pupuk Sriwidjaja untuk segera melampirkan barcode atau kode bar pada kemasan mereka. Barcode itu akan memudahkan pemantauan distribusi pupuk di lapangan karena masing-masing wilayah memiliki bercode berbeda-beda.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Yang baru dicantumkan kode industri. Untuk memudahkan pengawasan dan monitoring saat distribusi saya kira perlu segera dilampirkan barcode pada kemasan PT Pupuk Sriwidjaja," cetusnya.

Ia berharap tak ada lagi keterlambatan distribusi pupuk subsidi kepada petani. Sebab, kata Mentan SYL, penerima bantuan pupuk subsidi sudah terdata dengan jelas berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan kelompok tani berdasarkan kebutuhan mereka.

"Dan telah terverifikasi secara berlapis dari tingkat kabupaten hingga pusat," urai Mentan SYL.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil berharap distribusi pupuk ini bisa berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan. Ia berharap ketersediaan pupuk ini dapat terpantau mulai dari lini I, II, III, IV hingga tepat waktu di petani.

"Kami akan berkoordinasi lintas stakeholder untuk memantau distribusi pupuk subsidi ini agar tak ada hambatan," ujar Ali.

Menurut Ali, ketepatan waktu pupuk subsidi sampai ke tangan petani amat penting karena berkaitan dengan upaya petani meningkatkan produksi pertanian mereka. Pupuk subsidi ini berkaitan erat dengan peningkatan produktivitas pertanian.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

"Maka dari itu, penting untuk memastikan ketersediaan dan kepastian distribusinya agar produktivitas tak terganggu," papar Ali.

Ia tak menyangkal, bukan hanya persoalan distribusinya, ketersediaan pupuk ini juga masih menjadi persoalan. Hingga kini permintaan terhadap pupuk subsidi mencapai 24 juta ton per tahun sementara kemampuan keuangan negara hanya mampu mendukung sebanyak 9 juta ton per tahun.

"Jadi bukan langka, melainkan memang kuotanya yang kurang. Tetapi kami terus berupaya sekuat tenaga agar kebutuhan petani itu dapat terpenuhi," tutur Ali.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan, Muhammad Hatta menambahkan distribusi pupuk subsidi ke berbagai daerah didasarkan pada elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK) yang telah disusun oleh petani sendiri dari tingkat bawah.

Dikatakannya, eRDKK ini disusun oleh kelompok tani sesuai dengan kebutuhan mereka yang diverifikasi berlapis hingga tingkat provinsi. Oleh karenanya, kelompok tani memiliki peran penting agar validitas eRDKK terjaga.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

"Verifikasi dan validasi pada sistem eRDKK dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan oleh korluh, lalu kabupaten oleh kadistan hingga ke pusat oleh pejabat yang menangani penyuluhan sesuai Permentan 67 Tahun 2016," ujar Hatta.

Direktur Utama PT Pupuk Sdiwidjaja, Tri Wahyudi Saleh mengatakan pada 2021, Pusri berkewajiban menyalurkan 230.000 ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Terkait kebutuhan petani, perusahaannya juga menyediakan pupuk nonsubsidi yang mana kapasitas produksi perusahaan dipastikan akan memenuhi kebutuhan Sumsel yang saat ini ditetapkan daerah penyangga pangan nasional dalam program Food Estate.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

“Kami siap mendukung Pemprov Sumsel yang menarget masuk tiga besar lumbung pangan nasional,” kata Tri.

#kementan #Syahrul Yasin Limpo