Selasa, 25 Mei 2021 21:02

Termakan Hoax Vaksin Covid-19 Disebut Beracun, Ratusan Penduduk di India Melompat ke Sungai

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penduduk desa di India melompat ke sungai karena tak mau divaksinasi. (orientaldaily)
Penduduk desa di India melompat ke sungai karena tak mau divaksinasi. (orientaldaily)

Penduduk desa terjun ke sungai karena seseorang memberi tahu mereka bahwa suntikan itu bukanlah vaksin, tetapi suntikan beracun.

RAKYATKU.COM - Pemerintah India terus mendorong vaksinasi untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun begitu, ada banyak warga yang menolak divaksin.

Beberapa warga yang takut melihat tim medis datang, langsung terjun ke sungai untuk menghindari vaksinasi.

National Herald of India melaporkan pada hari Senin, bahwa seorang petani di Uttar Pradesh mempertanyakan: 'Bahkan jika divaksinasi, beberapa orang meninggal. Saya tahu beberapa orang harus dirawat di rumah sakit setelah injeksi. Apakah vaksin itu benar-benar bekerja?'

Baca Juga : Pengakuan Korban Selamat Tabrakan Kereta di India: Saya Lihat Orang Kehilangan Tangan, Kehilangan Kaki

Dikutip dari Oriental Daily, pejabat lokal mengatakan bahwa sekitar 200 orang di desa tersebut meninggalkan karena takut divaksinasi.

Penduduk desa terjun ke sungai karena seseorang memberi tahu mereka bahwa suntikan itu bukanlah vaksin, tetapi suntikan beracun dikutip dari indozone.

Pejabat mengatakan bahwa tim medis bekerja keras untuk menyakinkan penduduk setempat tentang manfaat vaksinasi dan menghilangkan kesalahpahaman dan hanya 18 orang yang menerima vaksin.

Baca Juga : Terus Bertambah, Korban Tewas Tabrakan Kereta Api di India 233 Orang

Menurut laporan tersebut, India adalah produsen vaksin terbesar di dunia, tapi dari hampir 1,4 miliar penduduk negara itu, hanya lebih dari 41,6 juta, atau sekitar 3,8%, yang telah menyelesaikan vaksinasi.

Belakangan ini, kemajuan vaksinasi di India juga melambat, dan banyak pemerintah daerah yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup vaksin untuk masyarakat.

#India #Vaksin Covid-19