RAKYATKU.COM,WAJO - Proyek peningkatan rabat beton Lowa/Ujungkessi-Macero diduga asal jadi. Buktinya, hingga jelang akhir masa pemeliharaan, retakan masih banyak terlihat.
Jalan ini selesai dikerjakan tahun lalu. Rekanan memiliki waktu enam bulan untuk pemeliharaan. Sesuai jadwal, masa perbaikan berakhir Juni 2021.
LSM LPKRI menemukan masih banyak titik yang mengalami keretakan. Diduga agregatnya tidak sesuai standar.
Baca Juga : Dandim 1406/Wajo Cek Kesiapan Pembangunan Jalan TMMD
Ketua LSM LPKRI, Andi Edi Saputra mengatakan, keretakan pada bagian lapisan atas sampai ke bawah diduga karena kepadatan lapisan dasar cor tidak kuat.
Akhirnya, saat dilalui kendaraan, terjadi getaran yang lambat laun menciptakan keretakan pada badan jalan.
"Keretakan yang terjadi pada setiap pekerjaan proyek jalan, rekanan tidak bisa beralasan karena faktor lokasi. Sebelum melakukan pekerjaan proyek tersebut, dilakukan uji kepadatan pada bidang tanah yang akan ditempati proyek. Tidak ada alasan cepatnya rusak sebuah proyek jalan karena kondisi tanah," kata Andi Edi Saputra.
Baca Juga : BRI Peduli, Berbagi Sembako ke Panti Asuhan di Wajo
Hal yang sama juga di sampaikan tim teknis LSM BPKP, NR Syam. Menurutnya, ada dua hal yang paling berpengaruh terkait retaknya sebuah jalan rabat beton. Pertama, kurang kuatnya lapisan dasar. Kedua, penggunaan material seperti cipping, pasir, dan kadar air yang tidak sesuai dengan juknis. Campuran semen diduga tidak mencapai K-350.
"Hal itu bisa terjadi karena pihak rekanan hanya mengejar keuntungan semata tanpa menghiraukan kualitas pekerjaan," kata NR Syam, Selasa (18/5/2021).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Kabupaten Wajo, Andi Pameneri mengatakan, dirinya akan melakukan rapat bersama staf dan semua PPK untuk membahas proyek tersebut.
Baca Juga : Anjing Gila Menyerang, Dua Warga Jadi Korban
"Insya Allah saya akan perintahkan semua PPK turun cek ruasnya. Bila ada bermasalah, segera minta rekanan melakukan perbaikan sebelum berakhir waktu pemeliharaan," kata Andi Pameneri.