RAKYATKU.COM -- Lebaran adalah masa panen sopir angkutan umum. Sudah lama diidam-idamkan. Apalagi selama pandemi, penumpang sangat sepi.
Ketika kesempatan itu datang, eh pemerintah mengambil kebijakan larangan mudik. Tidak sebatas itu. Perbatasan provinsi, kabupaten/kota, ditutup. Seluruh kendaraan dilarang beroperasi.
Hanya kendaraan tertentu yang diizinkan. Itupun harus melalui prosedur. Kendaraan pengangkut barang dibolehkan, tapi tidak boleh membawa penumpang.
Baca Juga : 1.464 Pemudik Sulsel Dites Antigen di Perbatasan, Begini Hasilnya
Nah, menanggapi pembatasan itu, muncul curhatan dari perwakilan sopir angkutan. Tulisan ini jadi viral di media sosial. Berikut curhatannya:
Kami para sopir angkutan memohon kepada Bpk.Gurbenur.walikota.bupati ????????????
Dengan menutup pintu keluar masuk propinsi dan kabupaten secara tidak langsung membunuh mata pencaharian kami..
Baca Juga : Perpanjangan Penyekatan, Polda Sulsel Lakukan Tes Antigen di Perbatasan
Jangan biarkan anak2 kami menangis pilu di saat anak2 kalian tertawa gembira
Jangan biarkan kami kelaparan di saat kalian terlelap tidur karena kekenyangan
Karena anak. istri berikut kredit mobil kami tidak di tanggung oleh negara
Kenapa harus kami yg di korbankan karena ketakutan kalian yg tidak kami takuti..
Baca Juga : Pakar: Penyekatan Mudik Tak Efektif, Hanya Formalitas
Yang kami takuti apabila anak dan istri kami mati kelaparan Krn tidak dapat makan.. siapakah yg bertanggung jawab?
Padahal Allah menyuruh kami tetap berusaha dan bertanggung jawab kepada anak dan istri kami. itu yg kami pertanggung jawabkan di akhirat nanti
Kenapa kami selalu di hadapkan dengan aparat hukum di bentak di hardik seakan kami ini teroris..padahal kami ini adalah pejuang dan pahlawan bagi keluarga kecil kami..
Baca Juga : ASN Parepare yang Tambah Libur Diancam Sanksi, Diminta Share Location Tiap Pagi
Di saat kalian berbagi THR kami hanya bisa berkata 'Apakah esok hari anak2 kami dapat makan"
Apakah kalian pernah merasakan di saat semua orang tidur nyenyak ada seorang sopir tetap terbangun dan bekerja menafkahi keluarganya demi memberikan kehidupan yg layak utk anak istrinya
Apakah ada cara lain yang bijak dengan tidak membunuh mata pencaharian kami..berilah aturan yg adil buat kami semoga dapat hidayah ..
Baca Juga : Kunjungi Posko Perbatasan Wajo-Luwu, Bupati Bagi-Bagi Paket Lebaran kepada Petugas
Wassalam????????
Curahan hati seorang sopir angkutan????
Makassar 29 April 2021