Senin, 26 April 2021 14:16

Kisah Aldy Ridwan, Demi Bertani Kaktus Tinggalkan Karier di Dunia Minyak dan Gas

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aldy Ridwan.
Aldy Ridwan.

Aldy Ridwan tak menampik bahwa ada tanamannya yang tembus hingga puluhan juta rupiah per pohon.

RAKYATKU.COM - Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, mengapresiasi anak muda yang saat ini tengah fokus mengembangkan agribisnis. Prihasto juga melihat bahwa banyak sekali petani milenial yang akhirnya memilih bertani daripada menjadi karyawan.

“Anak milenial itu kan tidak suka diarahkan, atau mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja, jadi dia itu ingin bebas berkarya, mengerjakan apa yang dia sukai. Apalagi dia menguasai teknologi sehingga dunia pemasaran digital, itu sudah mainan merekalah, makanya ekspor komoditas pertanian itu kan hampir dikuasai anak-anak muda,” terang Prihasto dalam keterangan persnya, Senin (26/4/2021).

Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang itu juga menyampaikan kekagumannya, kepada seorang pemuda yang kini sukses menjadi eksportir tanaman hias di Lembang-Bandung Barat.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

“Namanya Kang Aldy Ridwan, dia ini masih muda, tapi sudah berpenghasilan ratusan juta sebulan, saya kagum dengan anak-anak muda seperti ini. Makanya saya yakin, pertanian ini akan sukses di tangan petani milenial,” ucapnya.

Aldy mengakui bahwa dirinya meninggalkan kariernya sebagai spesialis di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang gas alam. Dia rela meninggalkan karier sebagai spesialis di perusahaan ternama, lalu menjatuhkan pilihannya untuk menjadi petani. Itu karena dia melihat ada peluang bisnis yang menjanjikan di dunia pertanian, khusunya bertani komoditas hortikultura.

Lelaki berkulit putih dan berjanggut tebal, memulai usahanya dengan bertani kaktus di tempat kelahirannya Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pilihan hidup Aldy memang patut diacungi dua jempol, sebab meski di usianya yang terbilang muda, dia sudah berpenghasilan ratusan juta rupiah per bulan.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Eksportir kaktus asal Lembang ini merupakan jenis tanaman kaktus dalam klasifikasi mahal. Aldy tak menampik bahwa ada tanamannya yang tembus hingga puluhan juta rupiah per pohon.

“Kami punya koleksi kaktus, koleksi saya ini cukup langka dan unik sehingga harganya mencapai puluhan juta rupiah, namun kalau yang diekspor ke beberapa negara itu harganya dikisaran 5–-10 USD.

Aldy mengaku sangat tertarik menggeluti tanaman kaktus, sebab harga jual di pasar ekspor terbilang mahal sehingga bisnis ini pun dianggap sangat menjanjikan. Apalagi permintaan luar negeri hampir setiap bulan ada. Petani kaktus itu juga mengungkapkan bahwa dia mengawali kariernya sebagai eksportir kaktus sejak 2015 dengan tujuan ke beberapa negara di dunia.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Ya, Alhamdulillah mas, kaktus ini sudah kita ekspor ke Australia, USA, Kanada, Philippines, Thailand, Singapore, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Afrika Selatan dan Inggris. dalam waktu dekat ini kita akan ekspor ke Rusia sebanyak 1.836 pcs senilai USD7.324, atau Rp102,5 juta, dan bulan depan kita akan ekspor ke Australia 1.300 pcs," beber Aldy.

Omzet yang dihasilkan dari penjualan kaktus memang tak menentu. Namun, karena konsumennya merupakan penghobi tanaman yang sudah berbentuk komunitas atau paguyuban, maka penjualan kaktus ini tetap bagus.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Namun, Aldy tak menyangkal jika pada saat pandemi COVID-19 ini memang penjualan luring menurun, tetapi penjualan secara daring justru meningkat hingga 500 persen.

Aldy juga mengungkapkan bahwa perawatan kaktus cukup gampang, sebab tanaman ini terbilang mudah tumbuh. “Kaktus ini termasuk tumbuhan yang gampang perawatannya, paling disiram itu ya seminggu sekali, air yang dibutuhin juga nggak banyak-banyak, terus proses packaging produknya juga tidak sulit," bebernya.

CEO CV Istana Bunga Kaktus itu juga merasa senang bisa merangkul para petani milenial di lingkungan sekitar, mengajarinya bertanam, perawatan, hingga mekanisme ekspor.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Kini beberapa anak muda yang pernah belajar dengan Aldy itu usahanya sudah mandiri dan bisa ekspor. Bagi Aldy, kesuksesan petani milenial di wilayahnya untuk merambah pasar ekspor adalah impiannya sejak dahulu.

#Kaktus #Kementerian Pertanian #Petani Milenial