RAKYATKU.COM - Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian memberikan pengarahan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di kantor gubernur, Rabu (21/4/2021).
Sebelumnya, pelaksana tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan gambaran dan kondisi terkini Provinsi Sulawesi Selatan. Sulsel akan didesain sebagai hub wilayah Indonesia bagian Timur.
"Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya bapak presiden yang menjadikan Sulsel sebagai hub Indonesia timur," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Baca Juga : Ini yang Dilakukan KPPU Saat Temui Mendagri
Beberapa prioritas yang tengah didorong adalah Makassar New Port (MNP) yang bakal menjadi pelabuhan terbesar di luar Pulau Jawa, bahkan bisa bersandar kapal 400 meter.
Proyek pengembangan perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, serta proyek Kereta Api Makassar-Parepare. Ditambah potensi Sulsel berbagai sektor yakni kelautan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan tambang
"Sulawesi Selatan berada pada angka -0,7 persen akibat pandemi. Pertumbuhan ekonomi kami di atas nasional -2,07," tambahnya.
Baca Juga : Pemkot Undang Tito Karnavian di Rakorsus 2024. Zulkifli Nanda Rakorsus Berlangsung Seharian
Dengan mendorong infrastruktur dan fasilitas transportasi, akan memberikan peluang bagi Sulsel untuk ekspor. Apalagi, kata dia, dirinya telah melepas ekspor perdana rempah-rempah, pupuk bat guano, dan beberapa komoditas unggulan Sulsel sebanyak 1.488 ton dengan nilai USD 3,44 juta atau Rp49,9 miliar.
"Potensi lainnya dalam sektor pertanian, Sulsel over stock beras, bahkan menjadi penyangga di 27 provinsi di Indonesia atau bisa disebut sebagai penyangga pangan Indonesia," sebutnya.
Setelah mendengar penjelasan Andi Sudirman, Mendagri Tito Karnavian menekankan pemulihan ekonomi harus paralel dengan penanganan Covid-19.
Baca Juga : Apresiasi Program Jalan Sehat Anti Mager Sulsel, Mendagri Tito: Viralkan!
Begitupula dalam lawatannya kali ini ke Makassar, Mendagri memberikan arahan yang sama bagi jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi secara beriringan.
“Pemulihan ekonomi ini harus berjalan, tapi dengan hati-hati sekali. Pemulihan ekonomi harus paralel dengan penangan Covid,” kata Tito.
Mendagri juga menggarisbawahi agar pemerintah daerah tidak menggenjot ekonomi tanpa mengendalikan pandemi secara menyeluruh.
Baca Juga : Mendagri Tito Ingatkan Daerah yang Inflasinya Tinggi Segera Lakukan Pengendalian
Tak hanya itu, pertumbuhan dan pemulihan ekonomi atau recovery, menurut Mendagri, harus diawali dengan manajemen belanja pemerintah. Di antaranya dengan menggenjot belanja modal yang dilakukan sedini mungkin dari awal tahun, sebagai stimulan belanja dari sektor swasta.
“Pertumbuhan ekonomi, jangan hanya digenjot tanpa mengendalikan pandemi. Situasi seperti ini strateginya adalah kendalikan pandemi, baru kita ada kelonggaran ekonomi,” bebernya.
Mendagri melanjutkan, kasus Covid-19 harus ditekan sebagai upaya untuk penanganan pandemi, sekaligus pemulihan ekonomi.
Baca Juga : Ikuti Festival Makassar Kota Makan Enak, Mendagri Tito: Coto Makassar Selalu Top
Caranya, dengan menurunkan angka kasus tanpa mengurangi testing, menurunkan angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan, dan memastikan ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).
Mendagri juga meminta agar pemerintah daerah tak malu dalam menyampaikan data riil kasus di lapangan, sebagai dasar membuat kebijakan dalam pengendalian pandemi.
“Angka kasus yang aktif itu upayakan terus turun. Kasus aktif itu kasus positif, tapi turunnya jangan karena dikurangi testing. Testing tetap diperbanyak, jangan malu menyampaikan itu. Lebih baik kita punya data riil sehingga kita bisa bertindak membuat kebijakan cepat berdasarkan data kasus aktif,” ujarnya.