RAKYATKU.COM - Pelatihan para kepala madrasah di tiga provinsi di Indonesia Timur yang dilaksanakan Balai Diklat Keagamaan Makassar. Menghadirkan anggota DPR RI, Andi Muawiyah Ramly (Amure) sebagai pembicara.
Pelatihan dilaksanakan Kantor balai Diklat Keagamaan Kota Makassar, Senin (19/4/2021).
Dalam acara yang diakhiri dialog dengan peserta ini, Amure didampingi Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Juhrah, dan Andi Isra Rani, kepala Seksi Tenaga Diklat Teknis Pendais, dan Dr Ma'arif selaku fasilitator pelatihan.
Baca Juga : Amure Sudah Salurkan Beasiswa kepada 22 Ribu Pelajar dan Mahasiswa di Sulsel
Kehadiran Andi Muawiyah disambut hangat penuh cinta oleh para peserta pelatihan yang datang dari setiap provinsi. Terlebih saat Amure sampaikan materi, peserta sangat antusias.
Pada materinya, ia sempat mengutip paparan yang disampaikan Prof Amich Alhumami, Phd, Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Bappenas, bahwa kurikulum merupakan faktor sekunder. Efektivitas pelaksanaan kurikulum bergantung pada kualitas guru.
Kata legislator DPR RI Fraksi PKB itu, guru dengan kompetensi tinggi baik dalam hal penguasaan “Subject Knowledge” maupun “Pedagogical Knowledge” berpengaruh langsung pada hasil belajar murid yang tercermin pada pencapaian akademik tinggi.
Baca Juga : Amure Sudah Salurkan Beasiswa kepada 22 Ribu Pelajar dan Mahasiswa di Sulsel
Ia juga mengurai, metode pengajaran juga berpengaruh besar terhadap efektivitas pembelajaran, yang ditandai oleh kemampuan siswa dalam menyerap dan mencerna mata pelajaran.
"Perlu diketahui, para ahli dan berbagai hasil kajian menunjukkan bahwa guru berperan penting dalam seluruh proses pendidikan. Mutu Pendidikan ditentukan oleh kualitas guru," ujarnya.
Kata Amure, buku merupakan sumber pengetahuan tetapi katanya, melalui guru pengetahuan dapat ditransmisikan kepada peserta didik. Olehnya, guru adalah sosok yang menjadi sumber pembelajaran dan praktik pendidikan di sekolah.
Baca Juga : Amure Sudah Salurkan Beasiswa kepada 22 Ribu Pelajar dan Mahasiswa di Sulsel
"Peran guru sangat vital dalam kegiatan pembelajaran yang berpengaruh pada tinggi rendahnya kualitas pendidikan," jelasnya.