RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Mantan pemain dan pelatih PSM Makassar era perserikatan, Syamsuddin Umar, bangga dengan perjuangan pemain PSM pada Piala Menpora 2021.
"Kita bangga dengan pemain lokal bisa memperlihatkan ciri khas sepak bola kita. Bahwa setiap kesebelasan itu punya filosofi bola, PSM dapat memperlihatkan dia punya kecepatan, keras, dan teknik," kata Syamsuddin, Ahad (18/4/2021) malam.
Syamsuddin mengatakan, PSM dan Persija memiliki konsep bermain yang berbeda.
Baca Juga : Liga 1 Musim Akan Bergulir, Astra Motor Kembali jadi Sponsor Tunggal PSM Makassar
"Persija itu bermain dengan konsep penyerangan adalah pertahanan yang kuat sementara PSM itu adalah bertahan lalu menyerang yang efektif. Olehnya, dari semua kesebelasan hanya PSM itu yang kebobolan hanya tiga sampai dia lolos,"ujarnya.
Menurut Syamsuddin, perjalanan PSM di Piala Menpora aneh karena hanya meraih satu kemenangan pada hingga bisa sampai ke semifinal.
"PSM ini kesebelasan yang aneh karena satu kali menang dia bisa lolos sampai ke semifinal. Dan tidak pernah kalah," ucap Mantan pelatih yang membawa Juku Eja meraih trofi juara Perserikatan 1991-1992 dan Liga Indonesia 1999-2000.
Baca Juga : Bakal Banyak Gunakan Pemain Muda Musim Depan, Ini Target PSM Kedepannya
Meskipun gagal sampai ke final, Syamsuddin tetap bangga dengan PSM. Terlebih tim pelatih PSM semua asli Makassar.
"PSM memang gagal ke final (Piala Menpora), tapi saya bangga dengan pelatihnya, Syamsuddin Batola, Bahar Muharram, Budiarjo, dengan Budiman ini adalah aset PSM, karena mereka ini lahir dari sana sebelum jadi pelatih, kemudian pelatih ini punya pengalaman dan kelebihan," tutur mantan Kadispora Sulsel Ini.