RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Pembongkaran pembatas jalan di jalur dua depan pertamina, Jalan Dr Samratulangi, Kota Bulukumba terus menuai sorotan.
Dalang dari pembongkaran itu pun adalah Dinas Perhubungan (Dishub) Bulukumba. Alasannya karena rekayasa lalu lintas. Selain itu materialnya pun bisa dipasang kembali.
Zulkifli Saiyye, legislator PDIP bersikeras agar kasus pembongkaran ini segera diselidiki, pasalnya dilakukan secara terselubung dan sepihak. Terlebih karena adanya pesanan pengusaha SPBU yang berada tepat di depan median jalan yang dibongkar.
Baca Juga : Dishub Wajo Tunjukkan Kepedulian Berbagi ke Jukir
"Kalau pembongkaran dilakukan oleh Dishub, harus ada persuratan dulu ke Sekda dan disposisikan ke bagian aset, nanti bagian aset akan melakukan kajian berapa nilai yang akan di hapus atau bongkar. Kalau di bawah nilai Rp1 miliar itu tidak perlu persetujuan DPRD, tapi kalau di atasnya bisa melalui mekanisme prosedural aturan di bagian aset serta melaporkan ke DPRD," Ujar Zul menjelaskan mekanisme pembongkaran aset daerah.
Seharusnya kata legislatir 2 periode itu, sebagai bagian dari pemerintah harus tahu aturan dan mekanisme, tidak seenaknya membongkar aset pemerintah.
"Olehnya itu tetap harus di-RDP-kan bagian aset dan instansi yang melakukan pembongkaran tanpa prosedural," Jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Parepare Instruksikan Dishub Aktif di Posko Mudik Lebaran
Zulkifili menjelaskan, seseorang tidak bisa seenaknya lakukan pembongkaran tanpa melalui prosedural dan aturan yang ada, meski ada permintaan dari pihak lain. Karenanya, akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan yang melanggar aturan.
Sementara Kepala Dishub Bulukumba, Haerul Nurdin membeberkan, jika pembatas jalan yang dibongkar masih bisa dipasang kembali jika diperlukan. Pun tak ada yang dirugikan atas tindakan tersebut.
"Jadi ini dilakukan untuk merekayasa jalur lalu lintas untuk mengurai kemacetan karena aktivitas bongkar muat barang di pasar. Nanti akses putar di depan Bank BNI itu akan tidak tutup, karena kan sempit disitu," kata dia.
Baca Juga : Diam-Diam Pindah Partai, Legislator Berkarya DPRD Bulukumba Bakal Kehilangan Kursi
Rekayasa jalan seperti ini, kata dia banyak dilakukan di daerah-daerah lain, termasuk di Kota Makassar.
"Jadi, ini akan dievaluasi selama dua pekan kedepan, untuk melihat lagi apa yang menjadi penyebab kemacetan," jelasnya.