RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menemui Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, Kamis (15/4/2021).
Danny didampingi Kepala Dinas Dukcapil Kota Makassar, Aryati Puspasari Abady.
Pada kesempatan itu, Danny membahas sinkronisasi data program Makassar Recover melalui kunjungan ke rumah warga. Sebab, menggunakan data pribadi harus seizin Dukcapil.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
“Sekaligus memberikan input Dukcapil dalam segala hal termasuk memarking setiap rumah dengan sistem alamat sherlock. Apalagi metode seperti ini baru di Indonesia dimana memadukan program pemerintah daerah dengan teknologi yang dimiliki pemerintah pusat,” ucap Danny.
Selain itu, Danny membahas potensi PAD yang bisa diselesaikan lewat big data yang dimana bisa membahas atau mengetahui data kependudukan mengenai pelaporan orang meninggal, lahir dan pindah.
"Kami ingin jadi pertama bisa merespons seperti itu,” tegasnya.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
Pasalnya, Danny menjelaskan, setiap tahun banyak orang yang meninggal, lahir dan pindah tapi tetap terdata di database. Sehingga, mereka tetap menerima bantuan pemerintah lantaran masih masuk dalam data sebagai penerima.
“Jadi misalnya, mereka sudah meninggal tapi tetap terdata penerima bansos. Sekira, Makassar jadi kota update dalam masalah data,” jelasnya.
Terkait Makassar Recover, kata Danny, Dirjen Dukcapil memberikan apresiasi Pemkot Makassar mendukung program pemerintah pusat dalam memutus mata rantai Covid-19.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo
“Pertemuan itu saling melengkapi. Apa yang tidak dimiliki Makassar bisa dikoneksi di Dukcapil dan apa yang bisa dilakukan Makassar untuk melengkapi Dukcapil itu yang kita juga lakukan,” pungkasnya.
