Senin, 12 April 2021 18:35
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM,PAREPARE - Terjadinya perubahan kebijakan Nasional dengan terbitnya rencana pembangunan jangka nasional tahun 2020 – 2024 dan adanya perubahan regulasi yang mempengaruhi kinerja Pembangunan Daerah, Pemerintah Kota Parepare menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) perubahan RPJMD 2018-2023.

 

Kegiatan tersebut dibuka Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe, dihadiri Wakil Walikota Parepare H Pangerang Rahim, Ketua DPRD Andi Nurhatina Tipu, Sekretaris Daerah Iwan Asaad, Para Pimpinan SKPD, Asisten, Kabag, Camat dan Lurah, di Ruang Pola Kantor Walikota, Senin (12/4/2021).

Kepala Bappeda Kota Parepare Samsuddin Taha dalam laporannya mengatakan, perubahan RPJMD Kota Parepare tahun 2018 – 2023 didasarkan pada ketentuan Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentang hasil pengendalian dan evaluasi RPJMD menunjukkan perlunya penyesuaian target kinerja termasuk dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi pencapaian target RPJMD.

Baca Juga : Pesan Akbar Ali di Hari Pendidikan Nasional

Kendati demikian, capaian RPJMD Parepare beberapa di antaranya hampir memenuhi 100 persen ketercepaian meskipun masih berada pada tahun ketiga periode kepemimpinan Taufan Pawe dan Pangerang Rahim.

 

"Saya menerjemahkan Musrenbang perubahan RPJMD karena pergeseran paradigma, adanya regulasi yang mengharuskan kita lakukan perubahan karena pandemi. Kalau kita lihat by data, RPJMD kita cukup menggembirakan," sambung Taufan Pawe, Wali Kota Parepare, dalam sambutannya.

Taufan Pawe mencontohkan beberapa variabel ketercapaian dibandingkan Provinsi Sulawesi Selatan dan sejumlah daerah di Ajattappareng.

Baca Juga : Pemkot Parepare Sukses Raih Juara Satu Penghargaan Pembangunan Daerah

"Tingkat pertumbuhan ekonomi kita dibanding Sulsel, kita mines 0.08, Sulsel 0.70. Ini menandakan tingkat pertumbuhan ekonomi kita masih lebih bagus dari Sulsel. Di Pinrang 0.44, Barru 0.87, Sidrap 0.59, dan Enrekang 1.25. Saya selalu berbicara by data, data yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahkan kondisi pertumbuhan perekonomian kita tetap sehat dan terkendali di masa pandemi," urai Taufan.

Lanjut Taufan, tingkat kemiskinan juga menunjukkan trend menggembirakan karena terjadi penurunan. "Tingkat kemiskinan Parepare 5,44, Sulsel 8,72 dan nasional 9,78. Daerah lain, Pinrang 8.86, dan Barru 14.44," detail Taufan.

Dari data tersebut, digambarkan bahwa RPJMD sebagai saripati janji politik Taufan dan Pangerang ini telah banyak terpenuhi dan melampaui target. "Kesimpulan setelah mencermati data, rata-rata capaian RPJMD sudah 83.15 persen di tahun 2020 padahal kita belum selesaikan tahun ketiga.

Penulis : Hasrul Nawir