RAKYATKU.COM -- Bencana alam banjir bandang menerjang beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021).
Bencana alam yang menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sebagai bencana alam paling besar dalam sepuluh tahun terakhir ini. Menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, dan ribuan rumah penduduk terdampak langsung.
Dr dr Hisbullah Amin, SpAn-KIC-KAKV tercatat sebagai relawan dan tim medis pertama yang tiba di lokasi bencana.
Baca Juga : Rektor Unhas Hadiri Workshop LAUTRA: Paparkan Pentingnya SBF dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut
Dosen pada Departemen Anestesi Fakultas Kedokteran Unhas tiba di lokasi bencana pada 6 April 2021. Jelang dua hari setelah banjir bandang menerpa.
Dia datang bersama-sama Tim Perhimpunan Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).
Dokter Hisbullah secara rutin melaporkan aktivitasnya di lokasi melalui akun media sosialnya. Dirinya berupaya menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses.
Baca Juga : Hadir Isi Kuliah Umum, Kepala BPOM RI Fasilitasi UNHAS Lakukan Riset PAGC
Termasuk wilayah Adonara yang harus menggunakan perahu sampan bermotor sejenis katinting.
Sebelumnya, Tim medis Unhas dan PABOI melakukan operasi terhadap korban bencana longsor di RSUD Lewoleba, Lembata, mulai 8 April 2021.
“Kami mohon maaf karena operasi baru dapat dilakukan beberapa hari pasca kejadian berhubung sulitnya transportasi ke titik longsor. Terutama ke Lembata. Faktor cuaca yang berisiko untuk pelayaran,” tulis Hisbullah melalui akun media sosialnya.
Baca Juga : Terkait SNPMB, Rektor UNHAS Tegaskan ke Sekolah ke Depankan Integritas
Selain melaksanakan aksi kemanusiaan membantu korban bencana alam, Dokter Hisbullah juga menyalurkan bantuan dan donasi yang dititipkan oleh masyarakat dan teman sejawatnya.
Di Desa Amaka, Kabupaten Lembata, Dokter Hisbullah menyalurkan bantuan dari rekan-rekan sejawatnya, alumni Fakultas Kedokteran Unhas angkatan 1985.
Donasi ini diberikan langsung kepada korban untuk meringankan beban yang dihadapi.
Baca Juga : Telkomsel Ajak Mahasiswa Kreatif di Platform Digital di “YouTube Campus Day” Universitas Hasanuddin
Salah satu penerima donasi adalah seorang anak berusia hampir dua tahun, yang mengalami patah tulang.
Ia kehilangan ibu dan saudaranya pada saat banjir. Saat ini dirawat neneknya. Dokter Hisbullah menyerahkan bantuan kepada anak tersebut melalui neneknya.
“Ini ada sedikit titipan dari dokter-dokter teman saya yang tidak sempat datang. Sabar ya nek, semoga ini bisa sedikit membantu,” kata Hisbullah kepada nenek anak tersebut.
Baca Juga : Begini Kata GM PLN UID Sulselrabar kepada Mahasiswa UNHAS tentang Transisi Energi
Selain tim yang bersama Dokter Hisbullah, relawan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas melalui Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus juga telah berada di lokasi dan melakukan operasi kemanusiaan untuk para korban banjir bandang di NTT.