RAKYATKU.COM,BARRU - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan Direktorat Jenderal Kebudayaan berkunjung ke Kabupaten Barru, Senin (23/2/2021).
Kunjungan kerja ini dalam rangka rencana kolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Barru dalam penyelenggaraan festival daerah.
Rombongan diterima Bupati Barru Ir Suardi Saleh di ruang kerjanya. Rombongan dipimpin Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syamsu Rijal.
Baca Juga : Bupati Barru Buka Festival Gau Maraja, Budaya Lokal Menggema
Ia didampingi PDK BPNB Sulsel Irwan Sahabuddin; Pamong Budaya BPNB Sulsel, Muhammad Aulia Rahmat; Dokumentasi BPNB Sulsel Asri Maulana; serta Andi Agussalim, penggiat budaya Dirjen Kementerian Kebudayaan.
Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru Andi Adnan Azis bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Mas’ud, dan pembina Sanggar Seni Bolong Ringgi Nasdir.
Baca Juga : BNPB Imbau Warga Luwu Utara Tetap Waspada meskipun Banjir Surut
Kepala BPNB Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syamsurijal di hadapan Bupati Barru, Suardi Saleh mengatakan, kunjungannya untuk mengajak Pemerintah Kabupaten Barru untuk kerja sama event budaya daerah bernama Gau Maraja Festival 2021.
Gau Maraja ini, kata dia, merupakan event atau festival yang dipersiapkan BPNB untuk bekerja sama dalam kegiatan budaya daerah. Acara dikemas beberapa hari dengan melibatkan beberapa kegiatan yang disajikan dalam festival Objek Kemajuan Kebudayaan (OPK).
Andi Syamsurijal menjelaskan, Gau Maraja Festival 2021 akan dimulai dari Barru. Mengusung tema jalur rempah, komoditi dan jaringan perdagangan. “Di bulan Oktober kalau bisa digabungkan dengan Festival to Berru,” ujarnya.
Baca Juga : PLN dan Icon Plus Akan Operasikan PLTS Atap di Kawasan Pasir Putih Pulau Dutungan
Bupati Barru, Suardi Saleh merespons baik kedatangan rombongan BPNB Sulsel yang mengajak Pemkab Barru menjalin kerja sama dalam sebuah perhelatan budaya. Tentu dengan terselenggaranya kegiatan tersebut dapat mengangkat budaya Barru.
“Atas nama pemerintah menyambut baik hal ini. Di Barru seperti dalam kegiatan festival budaya katakanlah Festival To Berru, di dalamnya ada sere api, namun belum optimal karena belum memunculkan nilai dan estetika seninya, kalau perlu lebih menggaunglah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Suardi Saleh menjelaskan, saat ini kegiatan-kegiatan masih dibatasi karena belum berakhirnya pandemi Covid-19.
Baca Juga : BNPB Catat 93 Rumah Rusak dan Fasilitas Umum Terdampak Gempa Yogyakarta
“Kita senantiasa memohon doanya agar Covid-19 bisa hilang dan nantinya event budaya kita seperti Festival To Berru bisa terlaksana,” ungkapnya.