RAKYATKU.COM -- Facebook telah menghapus lebih dari 1,3 miliar akun palsu dari platformnya antara Oktober dan Desember 2020.
Itu upaya untuk mengatasi informasi yang salah.
"Kami mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas (akun palsu) ini dan memblokir jutaan akun palsu setiap hari, sebagian besar pada saat pembuatan. Antara Oktober dan Desember 2020, kami menonaktifkan lebih dari 1,3 miliar akun," kata Wakil Presiden Integritas Perusahaan, Guy Rosen seperti dikutip dari ANI.
Baca Juga : Akun Instagram dan Facebook Donald Trump akan Dipulihkan
Rosen menjelaskan bahwa Facebook telah membuat jaringan global yang terdiri lebih dari 80 pemeriksa fakta untuk meninjau konten dalam lebih dari 60 bahasa. Mereka dapat menandai konten sebagai salah dan memberi tahu pengguna biasa jika sebuah kiriman menampilkan informasi yang salah.
Dalam 95 persen kasus, pengguna tidak mengklik postingan jika mereka melihat pemberitahuan peringatan.
Facebook mulai memberi label informasi dari sumber tepercaya untuk menghubungkan orang ke informasi yang dianggap perusahaan dapat diandalkan. Termasuk Pusat Informasi Covid-19, Pusat Informasi Ilmu Iklim, dan Informasi Pemungutan Suara AS 2020.
Baca Juga : Pria Ini Bunuh Seorang Gadis yang Tolak Permintaan Pertemanannya di Facebook
Awal bulan ini, Facebook mengumumkan strategi barunya untuk mulai menargetkan grup dan anggota di platformnya yang melanggar apa yang disebut "standar komunitas" dengan membatasi jangkauan mereka atau menghapusnya sepenuhnya.