RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Setelah 90 tahun, akhirnya atap SMP Negeri 5 Makassar mengalami rehabilitasi pertama kalinya.
Didampingi Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meresmikannya. Dia juga alumni dari SMPN 5 Makassar angkatan 77.
Dalam sambutannya, Danny bersyukur atas persatuan Keluarga Besar Alumni (KBA) SMPN 5 Makassar yang telah memperjuangkan rehabilitasi atap ini.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Lantik dan Ambil Sumpah 624 ASN PPPK
"Ini sudah masuk dalam bangunan cagar budaya. Dan merupakan aset Pemkot Makassar. Pengurusan izin yang lama dan hari ini di bawah perjuangan KBA akhirnya bisa diperbaiki atap yang dimana dulunya saya menempuh pendidikan yang sangat baik di sini," kenang Danny.
Menurut Danny, SMPN 5 ini salah satu sekolah yang masih bertahan tak termakan zaman. Usia 90 tahun sudah harus dilakukan renovasi agar generasi penerus dapat menempuh pendidikan dengan layak.
Baca Juga : Wali Kota Ajak Ramaikan Malam Takbiran dan Salat Ied pada Tiga Lokasi di Makassar
"Kita akan perhatikan sekolah-sekolah ini. Apalagi SMPN 5 ini salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. Atapnya ini sudah rusak berat, dan sekarang sudah jauh lebih baik," ucapnya.
Danny menyebutkan atap ini bukan sekadar atap. Namun, atap inilah yang dapat melindungi para generasi penerus.
"Ini atap bukan sekadar atap ini melindungi anak-anak kita diisi ilmu, banyak kegiatan berlangsung baik. Saya kira zaman pandemi ini perlu udara segar. Dan konsep atap ini sirkulasi udaranya sangat bagus," sebut Danny.
Baca Juga : PDAM Makassar Raih Predikat Bintang 4, Beni Iskandar Dinobatkan Top CEO 2024
Peresmian rehabilitasi atap SMPN 5 Makassar ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Danny Pomanto bersama ketua umum KBA.
Disaksikan langsung Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi; Kajari Makassar, Andi Sundari; Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo; dan para ketua alumni mulai angkatan 60-an hingga saat ini.
Sekadar diketahui, SMPN 5 Makassar ini dibangun pada tahun 1957 dengan nama “Lien i” oleh orang-orang Tionghoa dan diserahkan ke Pemerintah Kota Makassar pada tahun 1959.
