Sabtu, 20 Maret 2021 23:02

839 Bencana dalam 78 Hari, Wahdah Peduli Gelar Konsolidasi Nasional Libatkan BNPB

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
KH Muhammad Zaitun Rasmin
KH Muhammad Zaitun Rasmin

Konsolidasi nasional Wahdah Peduli menghadirkan Dra Eny Supartini selaku Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ustaz Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin selaku ketua umum DPP Wahdah Islamiyah.

RAKYATKU.COM,MAKASSARWahdah Peduli Pusat menyelenggarakan konsolidasi nasional Wahdah Peduli secara virtual, Sabtu (20/3/2021).

Mengangkat tema “Mewujudkan Soliditas dan Profesionalisme dalam Kesiapsiagaan Bencana”, konsolidasi nasional ini dihadiri 290 partisipan yang merupakan anggota Wahdah Peduli wilayah dan daerah se-Indonesia.

Ustaz Muhammad Musri selaku ketua Wahdah Peduli mengatakan dalam sambutannya, tugas utama Wahdah Peduli adalah sebagai perwajahan organisasi dalam penanggulangan bencana. Visi Wahdah Peduli, lanjutnya, menjadi organisasi kemanusiaan yang kredibel dan mendunia dalam mewujudkan masyarakat yang bermartabat.

Baca Juga : Dialog Kebangsaan Wahdah Islamiyah, Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Ormas Islam Aset Nasional

“Sejak terbentuk, alhamdulillah Wahdah Peduli telah turun di beberapa bencana nasional,” tutur Ustaz Musri, sapaannya.

Hadir sebagai pembicara, Dra Eny Supartini selaku Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ustaz Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin selaku ketua umum DPP Wahdah Islamiyah.

Ibu Eny Supartini membawakan materi berjudul “Penguatan dan Pembinaan Relawan Penanggulangan Bencana”. Ibu Eny memulai materinya dengan informasi bencana Indonesia 2021. Dia memaparkan, hingga 17 Maret 2021 total bencana di Indonesia berjumlah 839. Eny Supartini berharap informasi tersebut diharapkan akan mentrigger Wahdah Peduli agar lebih responsif bersama pemerintah.

Baca Juga : Ustaz Zaitun Rasmin: Wujudkan Indonesia Beradab dengan Kukuhkan Iman dan Dakwah

Setelah itu beliau memaparkan panca dharma Relawan Penanggulangan Bencana (PB), keahlian relawan, pembinaan Relawan PB, peran Relawan PB saat tidak terjadi bencana, pra bencana, saat tanggap darurat bencana, desk relawan, dan informasi bencana tanah longsor Sumedang, banjir Kalimantan Selatan, dan gempa Sulawesi Barat.

Materi kemudian dilanjutkan dengan penguatan oleh Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin. Dalam materinya Ustaz Zaitun menyampaikan, Wahdah Islamiyah menginginkan semua pengurus dan relawan Wahdah Peduli bisa memandang ke depan bahwa Relawan Wahdah Peduli bukan hanya ingin membantu orang lain di sekitarnya, tapi juga dapat membantu antar provinsi dan berbagai daerah pelosok di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

“Relawan-relawan Wahdah Peduli sesungguhnya melakukan tugas yang sangat penting, bukan hanya secara langsung membantu korban, tapi juga menjadi jembatan dakwah,” papar Ustaz Zaitun.

Baca Juga : Catat Waktunya! Webinar Ketahanan Keluarga WI Sulsel Bersama Penulis dan Dai Nasional

Ustaz Zaitun juga mengamanahkan kepada seluruh relawan agar memaksimalkan kemampuan dengan pelatihan-pelatihan, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi.

Terakhir, wakil sekretaris Dewan Pertimbangan MUI ini berpesan, ukhuwah, dan sinergitas dalam kegiatan kebencanaan harus dibangun, baik sebelum maupun setelah terjadi bencana.

Selain dua materi penguatan, dalam konsolidasi nasional ini juga disosialisasikan SOP kebencanan Wahdah Peduli, launching aplikasi Wahdah Responsif, dan konsultasi anggota Wahdah Peduli se-Indonesia kepada pimpinan Wahdah Peduli Pusat.

#wahdah peduli #Wahdah Islamiyah