Sabtu, 06 Maret 2021 18:22

Ke Agrowisata Kelengkeng Magelang, Mentan Syahrul Ingin Duplikasi di Tiap Daerah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul akan dorong terus untuk kawasan buah lokal bisa dikembangkan jangan di satu daerah, tapi di setiap daerah ada.

RAKYATKU.COM, MAGELANG - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), meninjau kawasan kebun agrowisata buah kelengkeng di Kabupaten Magelang guna meningkatkan pengembangan budidaya pada berbagai daerah, Sabtu (6/3/2021).

Selain itu, Syahrul juga melakukan panen kelengkeng sekaligus mencicipi buah lokal yang dikembangkan di kawasan agrowisata bagi masyarakat.

"Buah kelengkengnya manis-manis sekali dan bisa dilihat buahnya sangat banyak. Agrowisata di Kabupaten Magelang luar biasa. Kita akan dorong terus untuk kawasan buah lokal bisa dikembangkan jangan di satu daerah, tapi di setiap daerah ada," kata Syahrul.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Selain itu, pengembangan kawasan buah lokal harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. Bahkan harus dikelola secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Tiap daerah memiliki ciri khas sendiri sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk buah lokal yang dikembangkan.

"Kebun kelengkeng ini menjadi salah satu tempat objek wisata. Selain memiliki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki wisata kebun lengkeng," katanya.

Pada kesempatan yang sama, pemilik Agrowisata Kebun Kelengkeng Borobudur sekaligus Anggota Koramil 19/Borobudur Kodim 0705/Magelang, Mugiyanto, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Syahrul di lahan agrowisata kebun kelengkeng yang dikelolanya seluas 1,3 hektare dengan populasi tanaman 250 pohon jenis kateki.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Ke depan lahan ini perlu diduplikasi di daerah lain. Ada lebih dari 8.000 desa di Indonesia, seandainya setiap desa memiliki minimal 1 hektare lahan yang ditanam dengan buah lokal maka kebutuhan Indonesia untuk buah lokal tentu akan tercukupi," ucapnya.

Mugiyanto mengaku dalam waktu dekat melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperluas kawasan kebun kelengkeng.

Selain itu, pengembangan kebun kelengkeng ini memiliki pohon induk yang sudah disertifikasi sehingga tiap tahun bisa menghasilkan benih kelengkeng mencapai 100.000 benih yang siap tanam dan untuk mendukung program pemerintah.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Benih sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua sudah ada. Kebetulan di Kalimantan Timur kita juga mendampingi petani dibawah Dinas Provinsi Kalimantan Timur," terangnya.

Dia menyebutkan peluang usaha budidaya kelengkeng sangat menjanjikan. Sebab, kebutuhan nasional Indonesia menurut data mencapai 80 ribu ton hingga 90 ribu ton setiap tahun sebagian didatangkan dari luar.

"Bertani saat ini tidak kotor dan tidak susah apabila mau terus berinovasi. Kita saja di sini memiliki petani binaan Kabupaten Magelang yang memang mensupport kebutuhan di sini. Di kebun kelengkeng ini menghasilkan 12 sampai 15 ton jadi kekurangan dari permintaan kita ambil dari petani-petani binaan," ucapnya.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto, mengatakan pengelolaan kebun lengkeng ini merupakan model pengembangan budidaya kelengkeng berbasis kawasan yang memberikan keuntungan baik pada pengelolaan maupun kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Ini agar menjadi inspirasi bagi para pemuda tani. Saya bangga dan haru kepada Mugiyanto yang baru mengetahui ternyata seorang TNI penyandang disabel dinas di Kodim 0705 Magelang,” terangnya.

Prihasto mengatakan, pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komoditas hortikultura yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen. Ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan buah dan sayur selama pandemi COVID-19.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

"Komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi COVID-19," tambahnya.

Jawa Tengah merupakan sentra kelengkeng terbesar, dengan 167 ribu pohon dengan jenis lengkeng batu, selarong, pingpong, diamond tiver, otoh, mutiara poncokusumo, dan lateki. Lokasi sentra tersebar di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Semarang, Blora, Karanganyar, Klaten, Jepara, Temanggung, Wonogiri, Magelang, dan Sragen.

“Mari mengonsumsi buah lokal. Kandungan karbohidrat dalam buah Lengkeng cukup banyak, sedangkan lemak dan kalorinya rendah sehingga bisa menjadi asupan sumber karbohidrat dan menjaga stamina,” ucapnya.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Pada 2021, Kementan terus meningkatkan produk hasil hortikultura, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan tiga strategi utama pengembangan hortikultura 2021-2024, yaitu pengembangan kampung hortikultura, penumbuhan UMKM hortikultura, dan digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi.

"Di mulai dari sisi hulu, Ditjen Hortikultura akan berfokus pada peningkatan kualitas perbenihan dan tata kelola produksi ramah lingkungan. Sementara dari sisi hilir, fokus diutamakan pada fasilitasi bahan baku industri, mendukung ketahanan pangan dan mendukung ekspor," beber Prihasto.

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo