Sabtu, 27 Februari 2021 17:02
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Pangeran Harry akhirnya mengungkap alasan mundurnya dari tugas kerajaan Inggris semata-mata karena pers di negara itu dianggap toksik.

 

Pers telah menghancurkan kesehatan mentalnya. Meski demikian, Pangeran Harry menegaskan dia tidak meninggalkan layanan publik.

Istana Buckingham pada pekan lalu mengumumkan bahwa cucu Ratu Elizabeth dan istrinya yang berkebangsaan Amerika Serikat (AS), Meghan, tidak akan kembali ke tugas kerajaan.

Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California

Harry (36) dan Meghan (39) mengejutkan kerajaan pada Januari 2020 ketika mereka mengumumkan niat mereka untuk mundur dari tugas kerajaan dan memulai hidup baru melintasi Atlantik.

 

"Itu tidak pernah pergi begitu saja. Itu lebih mundur daripada mundur, ada lingkungan yang sangat sulit seperti yang saya pikir banyak orang lihat," kata Harry dalam sebuah wawancara dengan James Corden, pembawa acara "Late Late Show" di AS.

"Kita semua tahu seperti apa pers Inggris, dan itu menghancurkan kesehatan mental saya, dan menurut saya toksik. Jadi saya melakukan apa yang dilakukan oleh suami mana pun dan apa yang akan dilakukan ayah mana pun, saya perlu mengeluarkan keluarga saya dari sini,” ujarnya.

Baca Juga : Pemakaman Ratu Elizabeth II Ditetapkan Jadi Hari Libur Nasional Inggris

Sebelum mereka pindah ke California, pasangan itu mengeluh tentang perlakuan tabloid Inggris terhadap Meghan, yang ayahnya berkulit putih dan ibunya adalah Afrika-Amerika, beberapa di antaranya menurut mereka merupakan perundungan atau rasisme.

Awal bulan ini, Meghan berhasil menggugat satu tabloid karena melanggar privasinya dengan mencetak kutipan dari surat yang dia tulis kepada ayahnya.

Selain itu pada bulan lalu Harry memenangkan kasus pencemaran nama baik terhadap surat kabar yang sama atas sebuah cerita yang mengatakan dia telah meninggalkan militer.

Baca Juga : Kerajaan Inggris Mulai Masa Berkabung hingga Tujuh Hari setelah Pemakaman Ratu Elizabeth II

Sumber: VOA Indonesia