RAKYATKU.COM - Pasangan suami-istri di Newtownards, Inggris, Stephen Woodburn dan Rhoda kebingunga dengan kondisi anaknya yang masih berusia 13 tahun bernama Beth.
Beth suka makan lilin, bingkai foto hingga kotoran anjing.
Beth memiliki penyakit langka. Hal ini membuatnya suka memakan apa pun yang ada di sekitarnya. Jika keinginan Beth tak dituruti, ia akan menjerit histeris dan tak bisa diam hingga orangtuanya kewalahan.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
Saat Rhoda dan Stephen membawanya ke dokter, mereka awalnya justru disalahkan karena melahirkan Beth terlalu cepat dengan anak sebelumnya. Bahkan Rhoda sempat stres dan berpikir anaknya kerasukan iblis hingga mereka memanggil orang untuk mendoakan rumahnya dan Beth.
Saat dibawa ke dokter, Rhoda diberi tahu petugas medis bahwa Beth merupakan anak yang sangat rumit yang pernah mereka temui. Akibat kondisi ini, Rhoda juga harus begadang menjaga Beth yang sulit untuk tidur. Sebab jika dibiarkan sendirian, Beth bisa melakukan hal-hal berbahaya di rumah.
"Menurut petugas kesehatan, Beth merupakan anak kecil yang paling rumit yang mereka temui. Dia tidak pernah tidur jadi kami hanya bisa tidur selama beberapa jam setiap malam. Beth tidak bisa ditinggal sendirian karena dia bisa saja memanjat gorden, berlarian di dekat jendela, atau menarik barang-barang dari lemari," jelas Rhoda.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
"Rumah kami sangat kosong. Kita tidak bisa memasukkan barang apapun. Tidak ada tumbuhan, lilin, atau bingkai foto karena Beth akan memakan semuanya. Bahkan ketika kami pergi ke taman, Beth akan mencoba memakan kotoran anjing yang ditemukannya," imbuhnya melensir detik.com via keepo.me.
Di usia ke-13, kondisi yang dialami Beth akhirnya diketahui. Ia mengidap penyakit langka FOXG1 Syndrome. Diperkirakan hanya 230 orang di dunia yang menderita penyakit akibat mutasi gen ini. Sindrom tersebut biasanya akan menyerang perkembangan dan fungsi otak.
Tak sedikit pula penderita yang mengalami kejang-kejang, sulit mengontrol tubuhnya sendiri hingga kesulitan untuk berbicara. Namun sayangnya, belum ada obat untuk FOXG1. Tapi petugas medis menyarankan agar penderita mengikuti terapi dan pengobatan lain untuk menjaga kestabilan hidupnya.
Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor
"Sekarang kondisi Beth memang masih dalam pengobatan dan penuh tantangan. Namun sekarang kondisinya lebih membaik. Kini kami berusaha menikmati perilaku Beth yang aneh," ungkap Rhoda.
Meski kondisi ini cukup melelahkan dan membuat keluarga khawatir, Rhoda masih bersyukur karena banyak orang yang mendukung Beth. Rhoda dan Stephen merasa senang merawat Beth setiap hari, meski membutuhkan perhatian ekstra.
"Kami tahu Beth akan terus membutuhkan kami selama 24 jam setiap harinya sepanjang hidupnya. Jadi kami sering merayakannya dengan hal-hal kecil seperti tersenyum atau tertawa," pungkasnya.