Rabu, 17 Februari 2021 14:29
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Pemerintah Jepang saat ini tengah berusaha mengadakan persediaan jarum suntik khusus untuk program vaksinasi. Jarum suntik yang langka, menghambat vaksinasi di negara Matahari Terbit tersebut.

 

Namun, pihak pabrik kesulitan meningkatkan produksi jarum suntik dan jutaan dosis virus dikhawatirkan akan terbuang sia-sia.

Jepang, negara berpenduduk 126 juta jiwa, bulan lalu meneken kontrak pembelian 144 juta dosis vaksin dengan Pfizer Inc. Vaksin itu diyakini cukup untuk diberikan kepada 72 juta orang.

Baca Juga : Unismuh Makassar dan SMARTI Resmi Jalin Kerjasama

Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, (16/2), Pfizer mengatakan ada enam dosis per tabung/vial jika vaksin itu dikeluarkan menggunakan jarum suntik khusus. Sementara jarum suntik biasa/standar yang disiapkan oleh pemerintah untuk vaksinasi hanya mampu mengeluarkan lima dosis vaksin dari dalam tabung.

 

"Kami berusaha memberi jarum suntik khusus ini," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, Selasa dilansir dari merdeka.com.

Sejauh ini, juru bicara Pfizer di Jepang dan Kementerian Kesehatan Jepang menolak mengomentari kontrak pembelian vaksin. Keduanya belum memastikan apakah 144 juta dosis vaksin itu dikirim dengan asumsi ada enam dosis vaksin per tabung.

Baca Juga : Perdana Menteri Jepang Melakukan Kunjungan ke Ukraina 

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menjadikan vaksinasi sebagai kebijakan prioritas karena ia masih berusaha mewujudkan Olimpiade Tokyo pada musim panas tahun ini. Olimpiade di Tokyo tertunda selama satu tahun akibat pandemi COVID-19.

Otoritas kesehatan di Jepang telah meminta produsen alat kesehatan untuk meningkatkan produksi jarum suntik untuk mengurangi vaksin yang dapat terbuang sia-sia. Namun, banyak pihak ragu bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pemerintah.