RAKYATKU.COM - Seorang perawat di Pakistan, memiliki saudara yang belum memiliki momongan. Padahal usia pernikahan mereka sudah 17 tahun.
Perawat itu berniat menolong, namun menempuh cara yang melanggar hukum.
Ia mencuri seorang bayi yang baru lahir di rumah sakit di Balochistan, barat daya Pakistan. Lalu memberikan bayi itu pada bibinya.
Baca Juga : Seorang Wanita Bunuh Ibu yang Hamil Hingga Perutnya Robek, Bayinya Dibawa Kabur
Menurut keterangan polisi, seperti dilansir dari Okezone via keepo.me, dalam menjalankan aksinya, sang pelaku dibantu oleh dua perempuan lain. Mereka bertugas untuk menyelundupkan bayi itu keluar rumah sakit. Sementara di luar, si bibi ternyata sudah siap menunggu.
Anak yang diculik adalah salah satu dari bayi kembar yang baru dilahirkan. Awalnya pihak keluarga tak menyadari kejadian tersebut. Rumah sakit tak memberi tahu bahwa Jamila, sang ibu, ternyata melahirkan bayi kembar.
Selain itu, Jamila pun sempat tak sadarkan diri beberapa hari karena kondisi tubuhnya begitu lemah pasca melahirkan. Malangnya, satu bayi yang dibawa pulang tak bisa bertahan, ia meninggal. Di saat itulah Jamila menanyakan keberadaan bayi lainnya.
Baca Juga : Seorang Wanita Bunuh Ibu yang Hamil Hingga Perutnya Robek, Bayinya Dibawa Kabur
"Saat dia menanyakan hal itu, seluruh keluarga terkejut," ungkap Abdul Hamid, keluarga korban.
Abdul Hamid pun melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tak lama para pelaku berhasil ditangkap. Polisi menangkap perawat perempuan yang bertugas di ruang bersalin malam itu, dan perawat itu menunjukkan tempat bayi itu berada kepada polisi.
Para wanita itu ditangkap, sementara bayi itu telah dipersatukan kembali dengan ibunya. Berbagai pihak menilai insiden itu disebabkan cacatnya prosedur rumah sakit dalam menangani proses persalinan, seperti tak adanya penandaan bayi yang baru lahir.
Baca Juga : Seorang Wanita Bunuh Ibu yang Hamil Hingga Perutnya Robek, Bayinya Dibawa Kabur
Penjagaan dan pengamanan pintu keluar rumah sakit pun menjadi sasaran kritik dari banyak pihak.
Seorang ginekolog senior di Bolan Medical Complex di Quetta, ibukota provinsi Balochistan, mengatakan bahwa insiden itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Bila prosedur dan pengamanan rumah sakit tak dibenahi, ia khawatir kejadian serupa akan terulang di kemudian hari.