Selasa, 02 Februari 2021 15:02
Vaksinasi berlangsung di lapangan tenis rumah jabatan Wali kota Parepare, Selasa (2/2/2021).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare menggelar pencanangan penyuntikan perdana vaksin COVID-19 bagi Forkopimda serta beberapa pejabat lingkup Pemkot Parepare.

 

Pada kesempatan pertama, penyuntikan vaksin dilakukan oleh Kapolres Kota Parepare, AKBP Weely Abdillah, Dandim 1405 Mallusetasi, dan Asisten I Pemerintah Kota Parepare, Aminah Amin. Berlangsung di lapangan tenis rumah jabatan Wali kota Parepare, Selasa (2/2/2021).

Wali kota Parepare, Taufan Pawe, yang mengikuti pencanangan melalui video converence menyampaikan, pemberian vaksin atau vaksinasi ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

"Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pemerintah secara bertahap kepada masyarakat secara gratis. Ini adalah kunci utama yang sangat menentukan kebangkitan bangsa pascapandemi. Hal ini merupakan sebuah langkah penting, langkah bersama kita untuk mmebawa bangsa kita keluar dari pandemi, memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kepada rakyat kita serta mepercepat pemulihan ekonomi," jelas Taufan.

 

Dengan adanya vaksin ini, lanjut Taufan, diharapkan agar dunia usaha bisa kembali normal. Dia juga mengajak masyarakat untuk bersabar dan dapat bekerja sama agar pandemi segera berakhir.

Kepala Bidang Pelayanan, Promosi, dan SDK Dinas Kesehatan Parepare, Kasna, menyebutkan dari 13 orang yang telah didaftar untuk penerima vaksin perdana ini, hanya 9 orang lolos screening untuk diberikan vaksin.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

“Di mana yang sebelumnya terdaftar sebanyak 13 orang penerima vaksin, namun tentu kita tetap mengacu pada juknis pelaksanaan vaksin ini sehingga harus kita lakukan screening kesehatan. Dari 13 orang tersebut yang di-screening, ternyata yang lolos untuk diberikan vaksin hanya 9 orang. Tiga orang lainnya ditemukan hipertensi dan 1 orang sementara mengonsumsi obat dikarenakan penyakit tertentu,” jelas Kasna.

Penulis : Hasrul Nawir