RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Sejak 30 Januari 2021, sejumlah lampu penerangan jalan di tengah kota Bulukumba padam. Itu terjadi karena Pemkab Bulukumba gagal melakukan pembayaran iuran ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemadaman lampu penerangan jalan itu terjadi di jalan Anggrek, yang merupakan rumah jabatan Bulukumba. Termasuk di Jalan Samratulangi, Lanto DG Pasewang, AP. Pettarani, dan sejumlah jalan protokol lainnya, yang rawan terjadi pembegalan.
Kepala Bidang Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan (DPKD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti mengatakan, jumlah tunggakan Pemkab Bulukumba, lebih dari Rp1 miliar. Itu terjadi karena adanya sistem baru dalam pengelolaan keuangan daerah yang dikenal dengan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Bukan lagi SIMDA.
Baca Juga : Jelang Mutasi, Bupati Bulukumba Endus Jual Beli Jabatan di Lingkup Pemkab
"Terkait dengan pembayaran tagihan listrik khususnya lampu jalan, hal ini sebetulnya telah diupayakan upaya untuk secepatnya melakukan pembayaran. Namun perlu diketahui bersama bahwa untuk tahun 2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (1/2/2021).
Irma mengaku, proses tersebut sementara dilakukan, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran. Termasuk untuk pembayaran kegiatan lainnya di Pemda.
"Untuk antisipasi pemadaman ini, Pemda sebetulnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN terkait kondisi yang kami alami dan terus melakukan upaya-upaya percepatan dengan melengkapi semua yang dibutuhkan untuk proses pencairan anggaran," ujarnya.
Baca Juga : Kibarkan Bendera di Tengah Guyuran Hujan, Bupati Bulukumba Berikan Bonus untuk Paskibraka
Sayangnya, mengenai tunggakan tersebut, Kepala PLN Panrita Lopi, Ahmad Suaib, berbeda pandangan dengan Pemkab. Ia menyampaikan, jika pemadaman yang terjadi bukan karena Pemkab gagal bayar iuran, melainkan adanya kesalahan teknis yang sedang dalam perbaikan.
"Mungkin hanya gangguan di sisi jaringannya saja, dan memang biasa terjadi kalau timernya bermasalah," ujarnya kepada rakyatku.com.
