Sabtu, 30 Januari 2021 18:13
Ilustrasi. (Foto: AFP)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Pasukan keamanan Irak membunuh seorang komandan senior ISIS, sepekan setelah bom bunuh diri kembar oleh militan ISIS menewaskan puluhan orang di Baghdad. Demikian kata Perdana Menteri Irak.

 

ISIS segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan 21 Januari di pasar terbuka yang ramai di ibu kota Irak itu. Sedikitnya 32 orang tewas dan 100 lebih lainnya mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, Kamis (28/1/2021), mencuit di Twitter operasi yang dipimpin intelijen di Irak utara menewaskan Abu Yasar al-Issawi, 39 tahun, wakil komandan dan pimpinan ISIS di Irak.

Baca Juga : Senat AS Dukung Pencabutan Otorisasi Perang Irak yang Telah Berlangsung Puluhan Tahun

Pasukan keamanan negara itu menghadapi tekanan yang meningkat sejak serangan 21 Januari di Baghdad tengah. Banyak yang mengatakan serangan pertama di ibu kota Irak oleh kelompok militan dalam tiga tahun itu, merupakan kegagalan intelijen Irak.

 

"Saya berjanji untuk mengejar teroris ISIS, kita akan membalas mereka dengan keras," kata al-Kadhimi.

Al-Issawi yang nama kelahirannya Jabbar al-Issawi, tewas dalam operasi di barat kota Kirkuk. Di lokasi itu, militan ISIS diketahui masih ada.

Baca Juga : Shin Tae-yong Siapkan Taktik Khusus Hadapi Irak di Piala AFC U-20

Operasi ini dipimpin oleh Layanan Kontra-Terorisme elit Irak, bekerja sama dengan intelijen Irak. Badan anti-terorisme di halaman Facebook-nya mengatakan pasukan Irak bentrok dengan militan ISIS dan al-Issawi tewas dalam baku tembak.

Serangan Baghdad itu juga terjadi ketika koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melanjutkan rencananya untuk menarik pasukan dari negara itu.

Pasukan AS secara bertahap ditarik dari pangkalan di seluruh Irak untuk berkonsolidasi di Baghdad dan pangkalan udara Ain al-Asad di Anbar.

Baca Juga : Blak-blakan Dideportasi Singapura, Ustaz Abdul Somad: Apakah karena Teroris? Apakah karena ISIS?

Akan tetapi, Irak masih sangat bergantung pada persenjataan dan teknologi pengawasan dan keahlian AS untuk membasmi kehadiran ISIS di bagian utara Irak dan wilayah gurun barat yang luas.

Sumber: VOA Indonesia

TAG