Senin, 25 Januari 2021 14:02
Bupati Barru, Suardi Saleh.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BARRU - Kelangkaan pupuk membuat para petani di Kabupaten Barru resah. Kondisi ini diperparah dengan dugaan adanya pihak tertentu yang memainkan harga dan tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).

 

Bupati Barru, Suardi Saleh, sebagai penanggung jawab pemerintah tak ingin warganya yang umumnya bergerak di bidang pertanian mengalami kesulitan memperoleh pupuk.

Dia pun meminta agar distributor, agen, hingga di tingkat pengecer pupuk tidak memainkan harga di luar yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

"Harga pupuk harus sesuai harga eceran tertinggi Rp112 ribu per sak. Kalau memang ada harga di atas dengan alasan harus ada biaya transpor, maka mesti dijelaskan secara transparan kepada petani,” kata Suardi, Senin (25/1/2021).

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Barru, Ahmad, menyatakan saat ini harga pupuk di Barru tetap normal. Hanya, ada wilayah tertentu seperti di Desa Gattareng, para petani tidak bisa membeli pupuk sesuai HET karena ada biaya transpor yang harus disesuaikan dengan kondisi wilayahnya yang jauh.

"Biaya transpor ke Desa Gattareng mencapai Rp30 ribu sehigga bisa saja petani disana harus mengeluarkan biaya pembelian pupuk sebesar Rp142 ribu per sak,” kata Ahmad.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili


Bupati Barru, Suardi Saleh.

Penulis : Achmad Afandy