Jumat, 22 Januari 2021 11:36
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Seorang pemimpin agama Yahudi dari sekte ultra ortodoks di Israel, Rabbi Daniel Asor mengingatkan kepada orang-orang supaya tidak bersedia diberi vaksin untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, vaksin dapat mengubah kecenderungan seksual sesorang menjadi gay.

 

Rabbi Daniel menegaskan kepada para pengikutnya yang banyak di media sosial, bahwa vaksinasi merupakan bagian dari 'kejahatan global pemerintah’ yang sedang mencoba untuk mengembangkan tatanan dunia baru atau lebih dikenal sebagai 'New World Order'.

Berdasarkan informasi dari media Israel, Rabbi Daniel membuat klaim yang aneh saat khotbah online.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

"Setiap vaksin yang dibuat menggunakan substrat embrionik, dan kami memiliki bukti akan hal ini, menyebabkan kecenderungan yang berlawanan. Vaksin diambil dari substrat embrio, dan mereka melakukannya di sini juga, jadi itu dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan," ungkapnya dikutip dari keepo.me.

 

Meski mengatakan bahwa ia memiliki bukti, tetapi ia tidak memberikan bukti apapun terhadap klaim tersebut.

Di sisi lain, beberapa rabbi terkemuka ortodoks mengungkapkan hal sebaliknya. Mereka mengajak pengikutnya untuk mengambil langkah vaksinasi sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Pernyataan Rabbi Daniel mengenai keterkaitan vaksin dan homoseksualitas dikatakan keliru dan tidak sesuai fakta.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Rabbi Daniel juga mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan microchip bagi penerima vaksin Covid-19.

Menurutnya Netanyahu bekerja bersama 'komplotan rahasia internasional yang terdiri dari Bill Gates, Freemason, dan Illuminati.

Israel memang telah menjalankan vaksinasi kepada para warganya. Saat ini sudah lebih dari 2 juta orang Israel sudah menerima satu dosis vaksin, sedangkan 2.25.000 lainnya telah menerima suntikan kedua.

Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun

Rencananya pada pertengahan Maret Israel akan memberikan vaksin kepada 5 juta dari 9 juta warganya.