Selasa, 19 Januari 2021 20:04

Anak-anak di Cina Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Anak-anak di Cina Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm

Vaksin Sinopharm adalah vaksin Covid-19 pertama yang sudah diizinkan digunakan secara massal di Cina.

RAKYATKU.COM - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan China National Biotec Group (CNBG), bagian dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), diklaim bisa digunakan hampir segala umur dan ampuh melawan banyak varian virus.

"Uji lawan varian baru virus di Inggris sedang dikerjakan dengan hasil awal sementara yang baik. Vaksin ini bisa menginduksi perlindungan," kata bos CNBG, Yang Xiaoming, pekan lalu.

Vaksin Sinopharm adalah vaksin Covid-19 pertama yang sudah diizinkan digunakan secara massal di Cina--lebih daripada izin penggunaan darurat. Penerima suntikan termasuk anak-anak. Izin untuk ini telah dikantongi Desember lalu untuk bisa dieksekusi, dibagikan kepada anak-anak dan remaja, sebelum Maret 2021.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Sebanyak lebih dari 10 juta dosis telah dibagikan sejak izin darurat penggunaan dikantongi pada Juli lalu. Sejauh ini, Yang mengaku kalau perusahaannya tak menemukan perbedaan signifikan dalam hal keamanan dan efektivitas antar kelompok umur dengan vaksin yang dikembangkannya itu.

"Anak-anak berusia 3 sampai 17 tahun bisa menerima vaksin CNBG," katanya sambil memberi catatan bahwa pada anak 3-5 tahun, sistem imun tubuh masih dalam perkembangan awal, "Mereka harus diobservasi secara hati-hati jika diputuskan divaksinasi."

Izin itu sendiri diberikan atas dasar tingkat efikasi 79,34 persen yang diklaim ditunjukkan dari hasil uji klinisnya. Tingkat kemampuannya membangun antibodi dalam tubuh mencapai 99,52 persen. Adapun data efek samping yang diperoleh disebutkan Yang terbatas kepada nyeri di sekitar lokasi suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Dia menerangkan, vaksin yang dikembangkan dari virus yang sudah dilemahkan tersebut menginduksi antibodi melawan virus corona 10 hari setelah suntikan yang pertama dengan tingkat yang berbeda-beda di antara setiap orang. "Level antibodi yang lebih tinggi dicapai 14 hari setelah suntikan dosis yang kedua, menyediakan proteksi yang dianggap berkecukupan melawan Covid-19," katanya.

Yang juga mengklaim CNBG mengeksplorasi teknik dan dosis yang berbeda-beda dalam uji klinis yang ditempuhnya. Hasilnya, vaksin diketahui memberi efek terbaik ketika suntikan dosis yang kedua berjangka 3-4 bulan dari yang pertama. "CNBG kini sedang mengamati jangka waktu proteksi yang mampu ditawarkan," kata Yang menambahkan.

Menurutnya, kelompok pertama telah menerima dosis vaksin itu delapan bulan lalu, dan hingga kini masih terlindungi. Data CNBG menunjukkan adanya perlindungan untuk setidaknya enam bulan, namun uji masih dilakukan apakah kemampuan itu masih ada untuk delapan bulan atau lebih.

Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun

Penerima suntikan termasuk anak-anak. Izin untuk ini Yang mengaku kalau perusahaannya tak menemukan perbedaan signifikan dalam hal keamanan dan efektivitas antar kelompok umur.


"Anak-anak berusia 3 sampai 17 tahun bisa menerima vaksin CNBG," katanya sambil memberi catatan bahwa pada anak 3-5 tahun, sistem imun tubuh masih dalam perkembangan awal. "Mereka harus diobservasi secara hati-hati jika diputuskan divaksinasi."

Yang mengatakan, CNBG telah membangun fasilitas produksi dengan biosafety level tinggi di Beijing dan Wuhan. Kapasitasnya diharapkan lebih dari 1 miliar dosis sepanjang tahun ini. Dia mengklaim perusahaan telah menerima pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri.

Baca Juga : Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Dibuang gara-gara Kedaluwarsa

Sejumlah negara memang telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Cina, termasuk dari Sinoppharm, meski kritik kerap terdengar mengenai keterbukan data hasil uji klinisnya. Negara pertama di luar Cina pengguna vaksin Sinopharm adalah UEA dan Bahrain, sedang yang terbaru dari Serbia dan Pakistan.

sumber: tempo.co

#Vaksin Covid-19