RAKYATKU.COM - Gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menjadi perhatian semua pihak. Bagaimana tidak, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.28 WIB, menelan korban jiwa dan material.
Mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, Pemerintah Provinsi Sulbar telah secara dini memperingati masyarakat untuk waspada andai sewaktu-waktu terjadi gempa bumi susulan.
"Kami imbau atas nama pemerintah kepada masyarakat agar siap siaga hadapi kemungkinan terjadinya gempa susulan," kata Darno Majid selaku Kepala pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar.
Baca Juga : Gempa Berkekuatan 7,2 Guncang Semenanjung Alaska, Peringatan Tsunami Dicabut
Darmo yang juga menjadi korban menyebut pemerintah Sulbar telah melakukan pertemuan Forkopimda untuk membahas langkah-langkah yang akan dipersiapan selanjutnya. Pihaknya pun telah membahas jika sewaktu-waktu ada gempa susulan yang berpotensi mengakibatkan tsunami.
"Saya sendiri rumah ambruk sebagian dan semenjak saya tinggalkan tadi malam belum pernah saya tengok. Mobil saya hancur dan saya tidak perhatian demi mengurus masyarakat," tambahnya.
"Kami sudah pertemuan Forkopimda, Kapolda, Danrem, Gubernur, Sekda, untuk membahas langkah yang akan dilakukan mengantisipasi kemungkinan terjadinya tsunami. Kita khawatir kalau gempa-gempa, jangan sampai terjadi tsunami. Kita berdoa jangan sampai seperti di daerah Palu (Sulawesi Tengah)," sebutnya.
Baca Juga : Gempa Magnitudo 5,1 Terjadi di Melonguane Sulawesi Utara
Gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan di kantor gubernur dan rumah sakit. Termasuk sejumlah rumah yang berada di Kabupaten Majene dan Mamuju. Agar tetap memberi pelayanan, untuk sementara rumah sakit membuka tenda darurat.
"Rumah Sakit Mitra kami arahkan buat tenda dibantu BPBD kabupaten. Kami juga sementara menunggu bantuan tenda dari pusat. Semoga cepat datang dan insyaallah ada bantuan dari Palu, Makassar, dalam waktu dekat akan tiba," tambahnya.
