RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mencopot gambar Presiden AS Donald Trump dari foto bio di akun Twitter-nya pada Selasa.
Tindakan Netanyahu tampak sebagai isyarat pemutusan hubungan dengan sekutu politiknya, yang saat ini sedang menghadapi kemungkinan dakwaan pemakzulan.
Foto Netanyahu yang duduk di sebelah Trump pada pertemuan Gedung Putih telah lama menjadi kebanggaan di akun Twitter resmi @netanyahu, mencerminkan hubungan dekat pemimpin konservatif Israel dengan presiden Republik AS.
Baca Juga : Rincian Kasus yang Didakwakan Terhadap Donald Trump
Menurut laporan Reuters dikutip dari tempo.co, 12 Januari 2021, pada Selasa pagi, foto lain yang menunjukkan Netanyahu disuntik dengan vaksin virus corona menggantikan foto Trump di Twitter-nya, bersama dengan slogan untuk kampanye penyuntikan vaksin Covid-19 Israel: "Warga Israel, kita hidup kembali".
Netanyahu telah memasang foto pertemuannya dengan Trump di Twitter-nya, bahkan setelah kekalahan Trump dari Joe Biden dalam pemilihan AS pada November.
Foto itu sempat diganti sebentar dengan gambar bertema liburan Hanukkah bulan lalu, meningkatkan spekulasi media bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk menjauhkan diri dari Trump.
Baca Juga : Akun Instagram dan Facebook Donald Trump akan Dipulihkan
Namun, ketika festival Yahudi yang berlangsung selama delapan hari itu berakhir, foto Trump muncul kembali meski tidak lagi berdua dengan Netanyahu dalam sebuah foto.
Sebaliknya, Netanyahu mengunggah gambar dirinya dengan Trump bersama menteri luar negeri Uni Emirat Arab dan Bahrain, saat menandatangani perjanjian di Gedung Putih pada September untuk meresmikan normalisasi hubungan dengan Israel.
Tidak ada penjelasan yang diberikan di situs Netanyahu tentang hilangnya foto Trump, sehari sebelum Dewan Perwakilan Rakyat AS diperkirakan akan mulai mempertimbangkan pemakzulan keduanya setelah penyerbuan Capitol AS minggu lalu.
Baca Juga : Maut Mengintai Jenderal Marinir Amerika
Akun Twitter Donald Trump sendiri diblokir permanen oleh Twitter pada hari Jumat karena menilai akun Trump sebagai risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.
Dalam sambutan yang disiarkan televisi pada hari Kamis, Netanyahu mengecam penyerangan di Capitol AS dan mengatakan dia yakin demokrasi Amerika akan menang.
