RAKYATKU.COM - Pengadilan Turki menjatuhkan vonis hukuman 1.075 tahun penjara terhadap Adnan Oktar alias Harun Yahya. Vonis itu karena Harun Yahya terbukti melakukan kejahatan seksual.
Dikutip dari The Guardian via VIVA, Oktar pernah bikin heboh karena menuai kecaman publik Turki terutama tokoh agama lantaran memiliki program ceramah yang berbau porno di stasiun televisi miliknya, A9.
Sebab, program ceramah agama secara konyol itu dihadiri banyak wanita berpakaian seksi. Bahkan, sejumlah wanita itu disebut menjalani operasi plastik.
Oktar yang berusia 64 tahun itu ditangkap aparat di Istanbul pada 2018. Kepolisian Turki juga mencokoknya karena ada kejahatan keuangan yang dilakukan bersama organisasi sektenya.
Ia dicokok bersama lebih dari 200 tersangka lainnya yang tergabung dalam sekte seks pimpinan Oktar.
Selain kejahatan seksual, Oktar juga disebut melakukan penipuan serta percobaan spionase politik dan militer.
Fakta lain terkait Oktar bahwa ia pernah diduga punya hubungan erat dengan tokoh yang jadi musuh pemerintah Turki, Fethullah Gulen. Figur Gulen yang bermukim di AS itu pernah dituduh otoritas Turki melakukan upaya kudeta pada 2016.
Namun, Oktar pernah menyampaikan bantahan soal hubungan keterlibatannya dengan Gulen.
Selama persidangan sebelum vonis, hakim di pengadilan sudah mendengar rincian dakwaan kejahatan seks yang dilakukan Oktar dan sektenya. Bahkan, ada pengakuan Oktar dalam suatu persidangan pada Desember 2020.
Dalam pengakuan itu, ia bilang memiliki hampir 1.000 pacar. Pengakuan yang bikin heboh lainnya, pria berjanggut itu mengaku luar biasa kuat dalam menghadapi wanita.
"Ada luapan cinta di hati saya untuk wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Itu adalah kualitas seorang muslim," kata Oktar dalam suatu persidangan pada Oktober 2020.
Dari sumber lain, Adnan Oktar merupakan seorang mahasiswa yang tidak menamatkan pendidikan tetapi terkenal 1980-an. Dia mendapatkan pengikut di kalangan mahasiswa, kebanyakan anak-anak dari elite kaya.
Selama periode itu, Oktar pernah ditangkap karena mempromosikan revolusi teokratis. Dia juga pernah ditangkap karena menggunakan video palsu untuk memeras politisi dan selebritas.
Okta juga telah menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit jiwa, yang merupakan jalan keluar dari penjara karena sanksi sebelumnya.
Setelah menulis buku dengan nama samaran Harun Yahya, Oktar mengembangkan alirannya pada 1990-an melalui Science Research Foundation, yang didirikannya terutama untuk mempromosikan buku-buku anti-evolusinya.