RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Seperti Gavi (6) anak dari Ricko Damianus Mahulette. Gavi belum mengetahui tentang peristiwa yang menimpa ayahnya. Namun omanya, Magdalena, bercerita bahwa cucunya itu mulai bertanya-tanya.
"Tadi pagi dia bilang, 'Oma, saya mau bisikkan sesuatu, ada rahasia'. Saya pikir dia sudah tahu papanya sudah tidak ada. Padahal, dia bilang, 'Oma kalau Papa datang jangan naik Sriwijaya lagi, ya, kita naik pesawat yang lain aja. Sriwijaya kecepatannya tinggi'," ucap Magdalena
saat ditemui di kediamannya di Perumahan Puri Kencana Asri Jaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, (11/1/2021).
Baca Juga : Viral Video Penumpang Yeti Airlines Live di Facebook Saat Pesawat Jatuh di Nepal
Magdalena mengatakan, cucunya mungkin sudah mendengar orang banyak bercerita tentang Sriwijaya, sehingga mengeluarkan kata-kata tersebut.
"'Ia Oma, Sriwijaya kecepatannya tinggi, Oma. Kalau Papa datang kita naik pesawat lain aja, ya, pokoknya kalau Papa datang kita pulang naik Citilink aja'," tutur Magdalena menirukan kalimat dari cucunya.
Dia mengaku kaget dengan pertanyaan cucunya. Tidak hanya itu, Gavi juga menyampaikan kepada Magdalena bagaimana rasa sayang dirinya Ricko, yang merupakan anak sulungnya.
Baca Juga : 68 Penumpang Pesawat yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Proses Pencarian
"Kemudian dia tanya lagi, 'Oma sayang Papa, ya? Iya Oma sayang Papa, kan, anak Oma?' Dari kecil ya, Oma?' Iya dari kecil, dia sudah besar papanya Gavi. Gavi juga sayang papa. Papa juga sayang Gavi. Sayang Mama, sayang Oma, sayang Opa, sayang Aunty. Papa, kan, sayang kita semua," lanjut Magdalena terisak. Kadang dia berhenti sejenak untuk kembali melanjutkan ceritanya.
Tidak hanya itu, anak sematawayang Ricko itu terus menghubungi ayahnya, tetapi tentu saja tidak akan ada jawaban. Bahkan dia bertanya kepada temannya mengapa papanya tak kunjung menjemputnya pulang ke Pontianak.
"'Oma ini Avi telepon kok Papa tidak angkat-angkat, sih? HP-nya lobetkah, padahal ada itu untuk dicas Oma, ya.' Ada juga teman dia tanya. 'Rania, papa saya kok belum datang-datang dari kemarin, ya?'" tambah Magdalena.
Baca Juga : Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora Meninggal
Magdalena menceritakan, ketika Ricko sudah berada di bandara saat ingin ke Pontianak, Gavi terus video call kepada ayahnya untuk mengingatkan makan.
"Dia video call terus. Ada 15 kali, dia bel terus tanya-tanya papa sudah makan belum, jangan lupa makan, ya," kata Magdalena.
Dia mengenang anak pertamanya itu sangat manja. Saat berlibur ke Makassar, Ricko sering merengek di masakan mi kering.
Baca Juga : TNI AU Beber Kronologi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Jatuh di Blora
"Ia kalau ke sini itu dia paling suka makan mi. Dia bilang mi di sini enak-enak dan tidak ada di Pontianak," kenang Magdalena.
Suasana di rumah duka tampak pilu. Keluarga Ricko terus-menerus menagis histeris, sementara rekan dan kerabat datang silih berganti memberikan penguatan. Juga terlihat Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel datang berkunjung.
Ayah dan istri Ricko sudah terbang ke Jakarta untuk mencari tahu informasi tentang Ricko. "Tantenya itu sangat dekat dengan Ricko. Dia yang menjaga dari kecil. Mereka juga sering curhat ke tantenya. Mudah-mudahan cepat terdeteksi," harap Magdalena.