Sabtu, 09 Januari 2021 21:14

Proyek Upland di Magelang Difokuskan untuk Padi Organik

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Proyek Upland di Magelang Difokuskan untuk Padi Organik

Magelang merupakan salah satu dari 14 kabupaten penerima kegiatan Upland yang pendanaannya bersumber dari IsDB dan IFAD selama empat tahun mulai 2021 hingga 2024

RAKYATKU.COM,MAGELANG - Kementerian Pertanian (Kementan) memanfaatkan dana dari IsDB (Islamic Development Bank) dan IFAD (International Fund for Agricultural Development) dalam pembangunan pertanian yang komprehensif dari on farm sampai dengan off farm berupa proyek Upland.

Salah satu lokasi kegiatan uplan project adalah Kabupaten Magelang, pada lahan seluas 2.000 hektare dengan komoditas padi organik.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi. Yakni melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Dengan pengembangan kelembagan petani, dukungan infrastruktur dan peralatan pemasaran, penguatan jaringan dan kemitraan dan akses terhadap layanan keuangan mikro diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani serta memperkuat kelembagaan petani untuk membantu peningkatan produksi pertanian," jelas Mentan SYL, Sabtu (9/1/2021).

Komponen kegiatannya di antaranya pengembangan infrastruktur lahan dan air serta produksi dan pengelolaan pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan.

"Magelang merupakan salah satu dari 14 kabupaten penerima kegiatan Upland yang pendanaannya bersumber dari IsDB dan IFAD selama empat tahun mulai 2021 hingga 2024," terangnya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, Upland merupakan proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi.

Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur lahan dan air, sistem pertanian modern dan penanganan pasca panen.

"Dataran tinggi di Indonesia yang cukup luas ternyata belum dimanfaatkan secara optimal dalam rangka perluasan lahan mendukung swasembada pangan. Oleh karenanya, satu program pengembangan komoditas di dataran tinggi perlu dirancang," kata Sarwo Edhy.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Komoditas yang dikembangkan pada kegiatan ini merupakan komoditas yang masuk dalam target program swasembada atau komoditas unggulan daerah yang diperuntukkan bagi pasar ekspor.

Kasi Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Mirza Sidarta mengatakan, di Kabupaten Magelang, kegiatan Upland ditujukan untuk mempercepat penyelesaian Program Pengembangan Agribisnis Padi Yang Berdaya Saing.

Selama ini petani dengan kepemilikan lahan yang sempit mengelola usaha taninya secara sendiri-sendiri, sehingga selain tidak efektif juga menjadikan kurang responsif terhadap ide perubahan. Melalui kegiatan pengembangan agribisnis padi yang berdaya saing, petani didorong untuk menangani kegiatan pasca panen lebih intensif.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

“Strateginya adalah dengan mendorong petani dalam kawasan yang luas (beberapa daerah irigasi) lewat kelembagaannya untuk menumbuhkan Unit Usaha Pengolahan dan Pemasaran Beras atau Kelompok Usaha Bersama Upland dengan melibatkan petani pada kawasannya," jelas Mirza.

Gabungan petani padi organik Sekarlangit di Dusun Ngleter, Desa Tlogorejo Kecamatan Grabag Kab Magelang,yang mendapatkan fasilitasi project Upland memanfaatkan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan bisnis usaha bersamanya sehingga omzet akan semakin berkembang.

"Untuk mewujudkan sasaran kegiatan, seluruh fasilitasi kegiatan Upland, berupa sarana prasarana dari hulu (infrastruktur jalan dan irigasi) alat mesin untuk pengolahan lahan, perawatan tanaman, pasca panen (RMU modern) hingga pengembangan micro finance serta berbagai pelatihan dan pendampingan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas petani," jelas Mirza.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

 

#kementan