Rabu, 06 Januari 2021 13:35
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati dua terduga teroris di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1/2021).

 

Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, mengungkapkan, identitas kedua terduga teroris itu, yakni MRS dan SA. Keduanya melawan saat akan ditangkap.

"Masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP," tutur Argo dalam keterangannya.

Baca Juga : Blak-blakan Dideportasi Singapura, Ustaz Abdul Somad: Apakah karena Teroris? Apakah karena ISIS?

Argo menyebut, MRS dan SA merupakan pendukung ideologi khilafah. Pada 2015 lalu, mereka bersama ratusan jemaah menyatakan baiat kepada kelompok teroris ISIS di Pondok Pesantren Aridho pimpinan Basri.

 

Adapun Basri juga terlibat dalam kasus terorisme dan telah meninggal dunia saat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan.

"Pada 2016, bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta," jelas Argo.

Baca Juga : 33 Warga Afghanistan Tewas, 43 Terluka Setelah Ledakan Masjid di Provinsi Kunduz

Keduanya juga diduga mengadakan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho. Mereka tercatat pernah terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral ZOLO Filipina.

"Mengikuti pelatihan menembak dan naik gunung pada 2020, menjadi fasilitator pelarian Andi Baso, pelaku teror bom Gereja Oukumene Samarinda pada 2017," beber Argo.

Sumber: Liputan6