RAKYATKU.COM - Angka kematian tenaga kesehatan (nakes) akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia dan terburuk kelima di dunia.
Hal tersebut terungkap setelah Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk urusan Covid-19, merilis data jumlah kematian nakes akibat Covid-19.
Total sebanyak 504 tenaga kesehatan yang gugur atau meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 hingga 2 Januari 2021.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19
"Bahkan, sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 52 (lima puluh dua) tenaga medis dokter meninggal akibat Covid. Angka ini naik hingga 5 (lima) kali lipat dari awal pandemi," tulis siaran pers tersebut.
Menurut Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi, SpOT, angka tersebut tidak lepas dari tingginya mobilitas dan aktivitas masyarakat saat pandemi Covid-19 termasuk dari kegiatan berlibur, pilkada, hingga berkumpulnya keluarga bersama teman di luar rumah.
Adapun rincian dari 504 nakes itu, di dalamnya terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik.
Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 131 dokter umum (4 guru besar), dan 101 dokter spesialis (9 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Berikut daftar nakes yang meninggal berdasarkan tempat bertugas dan tempat tinggal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Berikut daftar nakes yang meninggal berdasarkan tempat bertugas dan tempat tinggal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri
Jawa Timur 46: dokter, 2 dokter gigi, 52 perawat, 1 tenaga lab medik.
DKI Jakarta: 37 dokter, 5 dokter gigi, 24 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik.
Jawa Tengah: 31 dokter, 24 perawat, 3 tenaga lab medik
Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Sumatra Utara: 24 dokter dan 3 perawat.
Jawa Barat: 24 dokter, 4 dokter gigi, 23 perawat, 4 apoteker, 1 tenaga lab medik.
Sulawesi Selatan: 11 dokter dan 6 perawat.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Banten: 8 dokter dan 2 perawat.
Bali: 6 dokter, 1 tenaga lab medik.
DI Aceh: 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Kalimantan Timur: 6 dokter dan 4 perawat.
DI Yogyakarta: 6 dokter dan 2 perawat.
Riau: 5 dokter, 2 perawat.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Kalimantan Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat.
Sumatra Selatan: 4 dokter dan 5 perawat.
Sulawesi Utara: 4 dokter, 1 perawat.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Kepulauan Riau: 3 dokter dan 2 perawat.
Nusa Tenggara Barat: 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik.
Bengkulu: 2 dokter.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Sumatra Barat: 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat.
Kalimantan Tengah: 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker.
Lampung: 1 dokter dan 2 perawat.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Maluku Utara: 1 dokter dan 1 perawat.
Sulawesi Tenggara: 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat.
Sulawesi Tengah: 1 dokter.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Papua Barat: 1 dokter.
Papua: 2 perawat.
Nusa Tenggara Timur: 1 perawat.
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
Kalimantan Barat: 1 perawat, 1 tenaga lab medik.
Jambi: 1 apoteker.
DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait: 2 perawat, serta
Baca Juga : Dinkes Wajo Bersama TNI dan Polri Gelar Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat
1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.