RAKYATKU.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyebut Donald Trump sebagai "orang gila" dan menyamakannya dengan eks pemimpin diktator Irak, Saddam Hussein.
Rouhani memprediksi Presiden Amerika Serikat itu akan mengalami nasib serupa Saddam Hussein, yang digantung di penjara Baghdad 14 tahun lalu.
"Hari ketika orang gila itu digantung adalah hari di mana orang-orang merayakan kemenangan terakhir," kata Rouhani dikutip dari The Independent, Sabtu (26/12/2020).
Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel
"Nasib Trump tak akan lebih baik dari Saddam," ucapnya.
Pernyataan Rouhani disampaikan empat pekan sebelum Trump meninggalkan jabatannya dan berpotensi akan menghadapi gugatan sipil dan kriminal oleh otoritas federal dan negara bagian termasuk sejumlah laporan selama dan sebelum dia menjabat.
Pemerintah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang melibatkan Iran dan kekuatan dunia lainnya dan mengeluarkan kebijakan menekan perekonomian Iran.
Baca Juga : Timnas Indonesia Kalah Telak dari Iran, Shin Tae-yong: Pemain Sudah Bekerja Keras
Trump memperberat sanksi ekonominya, termasuk menargetkan perusahaan non-Amerika yang berinvestasi atau melakukan kerjasama bisnis dengan Iran. Kebijakan ini menghancurkan ekonomi Iran, yang juga hancur dihantam pandemi virus corona.
Rouhani menyebut Saddam Hussein dan Trump sama-sama penyerang labil. Irak saat dipimpin Saddam Hussein pernah berperang dengan Iran selama delapan tahun pada 1980. Ratusan ribu orang tewas, dan Iran menderita kehilangan terbesar.
"Satu orang gila di wilayah kita ialah Saddam, yang memerangi bangsa kita, dan orang gila lainnya adalah Trump, yang memerangi rakyat kita,” ujarnya.
Baca Juga : Dibantai Iran, Pemain Timnas Indonesia Akui Dapat Pembelajaran Berharga
“Yang satu melakukan perang militer pada kita, sementara yang lain melakukan perang ekonomi,” lanjutnya.
Saddam Hussein, yang ditangkap oleh pasukan AS setelah invasi Irak. Dia dihukum gantung yang disaksikan para musuh politiknya.