Jumat, 25 Desember 2020 23:57

Abaikan Peringatan Pemerintah, Sejumlah Imam di Arab Saudi Diberhentikan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Arab Saudi secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada tahun 2014.

RAKYATKU.COM -- Menteri Urusan Islam Arab Saudi telah mengkonfirmasi bahwa banyak imam telah dipecat dalam beberapa pekan terakhir.

Para imam tersebut dinyatakan gagal mengikuti arahan kementerian untuk memperingatkan warga terhadap Ikhwanul Muslimin dan ideologinya.

Menteri Urusan, Panggilan dan Bimbingan Islam Arab Saudi Abdullatif bin Abdul Aziz Al Sheikh mengatakan, kementerian tidak ingin menangguhkan atau memecat salah satu karyawan mereka tetapi menekankan pentingnya pekerjaan ulama dan pemberi khotbah.

Baca Juga : Masih Ada 26 Jemaah Haji Indonesia 1444 H Dirawat di RS Arab Saudi

"Laporan tentang beberapa imam yang dipecat itu benar. Ini karena tidak melaksanakan arahan kementerian dalam menerbitkan pernyataan dari Dewan Cendekiawan Agama Senior yang berkomentar dan menjelaskan kepada orang-orang tentang bahaya kelompok teroris Ikhwanul Muslimin," kata Al Sheikh.

“Tidak diragukan lagi bahwa pemberhentian mereka tidak berarti mereka berasal dari Ikhwanul Muslimin atau pendukung ideologi ini. Tetapi lebih merupakan prosedur peraturan kementerian terhadap mereka yang tidak melaksanakan arahan atau lambat dalam melaksanakannya. (Orang seperti itu) akan disingkirkan dan diganti dengan yang siap dan yang memenuhi syarat," tambahnya.

Arab Saudi secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada tahun 2014.

Baca Juga : Satu Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air Usai Jalani Perawatan di Arab Saudi

Menurut Okaz, Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan, dan Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan bersama-sama mengerjakan rencana untuk menasionalisasi pekerjaan para imam dan muazin di ruang shalat di kompleks komersial utama.

"Pertama, seperti yang Anda ketahui, Kementerian sangat tertarik dengan rumah Tuhan Yang Maha Esa dan sangat bergantung pada para imam dan dai, dan siap untuk mendukung sejumlah besar dai dengan pemikiran cemerlang dan mereka yang memiliki orientasi baik yang memenuhi persyaratan tentang posisi imam, baik di masjid kecil atau besar," lanjutnya.

"Sejumlah besar dari mereka dipersiapkan untuk pekerjaan terhormat ini dan kementerian memiliki sejumlah besar kandidat tingkat lanjut yang tertarik pada pekerjaan ini dan bersedia untuk menempati pekerjaan ini. Termasuk banyak yang merupakan lulusan perguruan tinggi Syariah dan yang memiliki gelar master dan PhD dalam ilmu Syariah," lanjut Al Sheikh.

Baca Juga : Arab Saudi Beri Penghargaan Tiga Negara Pengirim Jemaah Haji Terbanyak

 

#arab saudi #pencopotan imam