RAKYATKU.COM - Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastruktur dan Investasi, Dr Sukriansyah S Latief sangat mendukung dan mengapresiasi PT Taspen (Persero) dalam upayanya mengembangkan perekonomian syariah nasional.
Hal ini disampaikan Sukriansyah saat memimpin rapat terkait pengembangan ekonomi syariah bersama Direktur Utama PT Taspen (Persero) AN Steve Kosasih di Kantor Wakil Presiden, baru-baru ini.
Dalam penjelasannya, Dirut PT Taspen AN Steve Kosasih mengatakan, dalam waktu dekat, paling lambat kuartal pertama 2021 akan memiliki manajer investasi yang memiliki izin syariah.
Baca Juga : Tinjau Pelabuhan Belawan, Komisaris Pelindo Sukriansyah S Latief Minta Potensi Ekonomi Digarap Serius
"Paling lambat di kuartal pertama kami sudah memiliki manajer investasi yang memiliki izin syariah," ujarnya.
Steve Kosasih menambahkan bahwa keberadaan perusahaan manajer investasi syariah nanti akan lebih memudahkan Taspen dalam membuat dan memperkenalkan produk-produk syariah kepada nasabahnya.
"Sudah terbukti bahwa bisnis-bisnis yang berbasis syariah adalah bisnis yang masih dapat bertahan di saat kondisi ekonomi saat ini. Sehingga, ke depannya Taspen diharapkan akan lebih memberikan perhatian khusus pada bisnis dan ekonomi syariah," imbuhnya.
Baca Juga : Staf Khusus Wapres Soroti Koordinasi Antar Instansi untuk Percepatan Pembangunan Bendungan Jragung
Dalam rapat tersebut, Stafsus Wapres Sukriansyah sangat mendukung dan mengapresiasi manajemen Taspen yang memberikan perhatian khusus dalam pengembangan ekonomi syariah.
"Hal ini tentu akan mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi syariah di Indonesia sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah," kata Sukriansyah.
Baca Juga : Sukriansyah S. Latief Stafsus Wapres Ma’ruf Amin Jadi Komisaris Pelindo IV
Seperti diketahui PT Taspen (Persero) merupakan BUMN yang mendapat tugas dari pemerintah Indonesia untuk mengelola jaminan sosial bagi Aparatur Sipil Negara, pejabat negara, PPPK dan tenaga honorer pada instansi pemerintah yang memiliki total aset Rp268 triliun (data September 2020).
Pandemi Covid-19 berimbas pada kinerja Taspen. Berdasarkan data Laporan Keuangan September 2020 (unaudited), Taspen hanya meraih imbal hasil investasi atau Yield On Investment (YOI) sebesar 6,29 persen atau turun dibandingkan realisasi tahun 2019 senilai 8,5 persen.
Seiring dengan ramainya kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya, Taspen memastikan bahwa portofolio investasinya ditempatkan pada instrumen investasi fixed income yang sangat aman.
Baca Juga : Temui Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, Stafsus Wapres RI Cek Progres Bendungan Pamukkulu Takalar
Selanjutnya, Yulian Hadromi mengharapkan manajemen Taspen tetap terus menerapkan tata kelola yang baik termasuk melakukan prinsip kehati-hatian dalam menempatkan portofolio investasinya.
Rapat ini juga dihadiri Direktur Investasi Taspen, Rony Hanityo Aprianto; Asisten Staf Khusus Wapres Bidang Investasi, Yulian Hadromi; Asisten Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur, Arif R Marbun; Asisten Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi & Keuangan, Guntur Subagja; dan Asisten Deputi Keuangan Investasi dan Badan Usaha Sekretariat Wakil Presiden, Ahmad Lutfie.