Jumat, 11 Desember 2020 20:02

Raih Medali di Pimnas, Mahasiswa Unhas Ciptakan Teknologi Minimalkan Robekan Luka Pra-Operasi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilma Rasyidah Budi Taufiq dan dua anggotanya.
Ilma Rasyidah Budi Taufiq dan dua anggotanya.

Inovasi karya cipta yang digagas adalah penggunaan alat biopsi kinetik dalam upaya meminimalkan luka pra-operasi pengangkatan jaringan tumor.

RAKYATKU.COM -- Tim mahasiswa Universitas Hasanuddin dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, dan Fakultas MIPA, berhasil mencapai prestasi gemilang di ajang Pimnas ke-33 tahun 2020.

Pimnas berlangsung 24-29 November 2020 secara daring. Digelar Pusat Prestasi Nasional bertempat di Universitas Gadja Mada.

Tim ini meraih medali emas pada kategori poster dan medali perunggu untuk kategori presentasi pada bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karya Cipta 5.

Baca Juga : Begini Kata GM PLN UID Sulselrabar kepada Mahasiswa UNHAS tentang Transisi Energi

Inovasi karya cipta yang digagas adalah penggunaan alat biopsi kinetik dalam upaya meminimalkan luka pra-operasi pengangkatan jaringan tumor.

Ilma Rasyidah Budi Taufiq selaku ketua tim menjelaskan, Pimnas merupakan impian besar bagi dirinya dan tim untuk bisa terlibat di dalamnya.

Hal ini merupakan indikator tersendiri untuk melihat kemampuan diri. Sekaligus dimanfaatkan dalam upaya pengembangan diri dan wawasan yang lebih baik.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Kembali Bekerjasama dengan UNHAS. Wakil Rektor IV; Semua Wajib Punya BPJS Kesehatan

"Dengan tekad dan niat tulus, kami coba mengirim karya dan berani menerima tantangan tersebut. Alhamdulillah berhasil menjadi salah satu pesertanya pun sudah hal yang luar biasa. Apalagi menjadi salah satu tim pembawa medali emas dan perunggu tentu suatu rasa syukur luar biasa bagi saya dan tim," jelas Ilma.

Terkait ide inovasi yang diangkat, Ilma menjelaskan Pen-Core Biopsy merupakan alat biopsi kinetik untuk meminimalkan robekan luka pra-operasi untuk penegakan diagnosis.

Hal ini modifikasi dari alat Core Needle Biopsy, yang didesain lebih kecil, ramping, ringan, menggunakan satu tangan dan satu operator dalam pengoperasiannya. Sehingga, dapat meminimalkan terjadinya robekan lebar pra-operasi dengan dukungan harga yang lebih murah.

Baca Juga : IOH Masuk Kampus Kampanyekan Anti Hate Speech Lewat Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023

"Salah satu tantangan yang kami hadapi lebih terkait dengan manajemen waktu. Sebab kami juga harus membagi waktu dengan kuliah yang kebetulan masa ujian. Berkat dukungan dan komitmen fakultas dan dosen, ini dapat kami atasi. Pengerjaan karya juga menghadapi tantangan situasi pandemi sehingga kami lalui dengan pemanfaatan ruang virtual," sambung Ilma.

Ilma berharap alat ini dapat terealisasi dengan baik dan mampu diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah.

Ke depan, diharapkan alat ini dapat membantu tenaga medis yang melakukan tindakan biopsi mulai dari dokter spesialis hingga dokter umum di tingkat fasilitas kesehatan primer seluruh Indonesia.

Baca Juga : Launching Kerjasama BUPK Polbangtan Gowa dan UNHAS, Mentan Ajak Mahasiswa Masuk Bisnis Pertanian

Pada Pimnas 2020, Ilma Rasyidah Budi Taufiq yang bersal dari jurusan Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran didampingi dua anggota. Mereka yakni Muhammad Yusuf (Teknik Mesin, Fakultas Teknik) dan Zaenal Abidin (Statistika, Fakultas MIPA).

Mereka didampingi dosen pembimbing, Dr dr Prihantono SpB-KOnk

 

#unhas