Selasa, 01 Desember 2020 15:31

Pria Jenius Ini Ramalkan Kasus Covid-19 Meningkat Drastis Februari 2021

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Dia mengklaim bahwa teori Covid-19 miliknya hingga kini selalu menjadi kenyataan.

RAKYATKU.COM - Pakar matematika di University of Leicester, Luthais McCash, mengklaim telah meramalkan pandemi Covid-19 jauh sebelum merebak ke seluruh dunia.

Dia mengaku telah memberikan berbagai peringatan tentang penarikan kebijakan yang terlalu dini. Dia juga mengklaim bahwa teori Covid-19 miliknya hingga kini selalu menjadi kenyataan.

Tidak berhenti di situ, dalam ramalan yang diklaim diutarakan pada Maret 2020 itu, McCash juga meramalkan bahwa virus corona akan terus menyebar hingga dua tahun.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Sebelumnya, pria 26 tahun itu memprediksikan angka kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 dan mengirimkan prediksinya pada orang-orang yang ia percaya. Tak disangka, hasil prediksinya benar.

Namun dikondisi seperti saat ini, ia tidak yakin apakah akan valid lantaran banyaknya faktor-faktor yang mempersulit perhitungannya.

"Sebenarnya lebih sulit untuk memprediksi kondisi saat ini. Pada awal pandemi, banyak penduduk yang taat peraturan pemerintah. Sekarang lebih sulit diprediksi karena semakin banyaknya faktor perhitungan," ujar McCash, dikutip dari Daily Star, Senin 30 November 2020.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

McCash pun mengaku sudah memiliki hipotesa yang diharapkannya tak menjadi kenyataan.

"Saat ini saya sedang berhipotesis dengan pandangan saya. Namun saya berharap saya salah, bahwa pandemi ini tidak akan berakhir kecuali kita menggunakan metode represif," ujar pria 26 tahun tersebut.

Ia mengatakan, pemerintah mungkin akan menemukan mekanisme yang lebih baik dari sebelumnya, namun hal itu tidak membuat pandemi ini berakhir.

Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal

McCash pun mengatakan, dirinya menemukan cara agar pandemi ini berakhir, namun tindakan ini akan beresiko terhadap kondisi negara.

"Kita harus menghentikan semuanya. Dibutuhkan penguncian (lockdown wilayah) selama kurang lebih 12 bulan. Tentu ini akan berdampak besar pada ekonomi dan kehidupan tiap orang, namun hal itu yang saat ini dibutuhkan," McCash memberi opini dikutip dari dream.co.id.

Bukan tanpa alasan, menurut McCash, kebijakan penguncian atau lockdown wilayah diperlukan untuk menekan pergerakan penyebaran virus corona. Dengan ditariknya kebijakan lockdown wilayah, menurutnya akan memperitinggi tingkat infeksi.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

"Tidak ada gunanya mengatakan tidak lagi ada kebijakan lockdown hanya karena angka kematian dan kasus positif menurun, akan ada waktu setelahnya penyebaran akan muncul kembali," tutur McCash.

McCash mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Jika abai pada prokes, tindakan tersebut dapat menempatkan orang lain pada risiko terpapar Covid-19.

"Saya mengimbau agar semua orang harus tetap menjaga jarak, menggunakan masker. Tetap waspada dan terus bekerja sama untuk melawan pandemi saat ini," ujarnya.

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Pria yang disebut-sebut sebagai jenius asal Skotlandia ini menyayangkan perilaku masyarakat yang tidak lagi mengikuti aturan pemerintah, membuat angka kasus positif Covid-19 terus naik.

"Saat ini orang-orang tidak lagi mengikuti aturan. Pada Februari tahun depan, akan ada peningkatan kasus yang tinggi. Akan ada lockdown kembali di musim panas tahun depan," ujar pria asal Skotlandia tersebut.

#viral #Unik #Covid-19