Selasa, 01 Desember 2020 21:01

WHO: Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

"Perkiraan kami akan tergantung pada tingkat gangguan yang ditimbulkan oleh Covid-19. Bakal ada peningkatan kematian akibat malaria sekitar 20 ribu dan 100 ribu di kawasan sub-Sahara Afrika, yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak," kata Pedro Alsonso, Direktur WHO untuk penanganan malaria.

RAKYATKU.COM - WHO memperingatkan angka kematian akibat penyakit malaria di kawasan sub-Sahara Afrika akan lebih tinggi ketimbang kematian akibat Covid-19.

Tahun lalu, lebih dari 409 ribu orang di seluruh dunia, yang sebagian besar anak-anak di kawasan miskin Afrika, meninggal karena malaria dan Covid-19 akan membuat angka kematian makin tinggi tahun ini.

"Perkiraan kami akan tergantung pada tingkat gangguan yang ditimbulkan oleh Covid-19. Bakal ada peningkatan kematian akibat malaria sekitar 20 ribu dan 100 ribu di kawasan sub-Sahara Afrika, yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak," kata Pedro Alsonso, Direktur WHO untuk penanganan malaria.

Baca Juga : WHO Akhiri Status Darurat Kesehatan Global Covid-19

Alsonso menyampaikan bahwa sepertinya angka kematian karena malaria akan lebih besar secara langsung ketimbang angka kematian karena Covid-19. Laporan WHO menemukan ada 229 juta kasus malaria total di seluruh dunia pada 2019.

WHO menyebut kesuksesan jangka panjang untuk mewujudkan dunia bebas malaria dalam satu generasi masih jauh dari kepastian. Beberapa negara di Afrika yang paling buruk terkena wabah malaria terseok-seok dalam mencetak kemajuan sejak 2016.

malaria menular melalui gigitan nyamuk dan terjadi di banyak belahan dunia. Separuh dari populasi dunia berisiko terkena malaria dan penyakit ini mematikan satu anak setiap dua menit.

Baca Juga : WHO: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Bisa Capai 20 Ribu Jiwa

Fokus pendanaan dunia dan perhatian telah teralihkan sehingga membuat kematian anak yang seharusnya bisa dicegah, menjadi semakin kecil.

Sumber: Reuters

#WHO #Malaria #Covid-19