Senin, 30 November 2020 19:29

Selain Binamu, Dinas Pendidikan Jeneponto Izinkan Sekolah Tatap Muka di 10 Kecamatan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Nur Alam Basir
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Nur Alam Basir

Sekolah tatap muka itu dilakukan di 10 kecamatan yang masuk dalam zona aman tingkat penyebaran Covid-19.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto, telah membuka sekolah tatap muka terbatas di 10 kecamatan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Nur Alam Basir mengatakan, sekolah tatap muka itu dilakukan di 10 kecamatan yang masuk dalam zona aman tingkat penyebaran Covid-19. Dan untuk Kecamatan Binamu, belum dibuka karena masih berada di zona merah.

"Sebelumnya, uji coba dilakukan di Kecamatan Rumbia, Tarowang. Dan sekarang sudah dibuka di 10 kecamatan sekolah tatap muka. Baik itu di tingkat SD dan SMP. Untuk di 10 kecamatan masuk pada zona aman, kini sisa kecamatan Binamu belum kita buka belajar tatap muka," ujarnya, Senin (30/11/2020).

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung

Sekolah tatap muka yang dibuka itu dibagi dalam tiga tahap. Itu untuk lebih mengefektifkan pembelajaran di sekolah, agar lebih mudah dilakukan kontrol terhadap pelajar.

Dia menyebutkan, pembelajaran online yang dilakukan selama ini, sangatlah tidak efektif. Karena pemberian mata pelajaran sangat terbatas. Namun ia berharap agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Untuk belajar uji coba tata muka terbatas, tetap harus dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketak. Jadi model belajarnya setengah ruangan, siswa-siswa jaga jarak dalam ruangan belajar, diatur jaraknya," tuturnya.

Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz

Kebijakan sekolah tatap muka terbatas, diambil berdasarkan hasil rapat bersama pihak terkait. Alasan tersebut dianggap tepat karena keluhan anak-anak dan orang tua siswa, sudah mulai jenuh dengan pembelajaran daring.

"Anak-anak sudah mengeluh, jenuh temasuk pengaduan orang tua siswa-siswa sudah banyak kita terima. Sehingga sekolah tatap muka dilakukan di beberapa sekolah. Dia bilang, bagaimana pun canggihnya teknologi dengan dibagikan kartu data kepada siswa-siswi tetap ada kelemahannya," sebutnya.

"Belajar luring dan daring tetap tidak optimal. Sejak dibukanya sekolah tatap muka ini, hingga saat ini berjalan normal dan sampai saat ini belum ada anak-anak kita yang terpapar covid-19," tambahnya.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023

Juru Bicara Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid19 Dinas Kesehatan Jeneponto, Suryaningrat mengatakan dari 11 Kecamatan sisa 1 Kecamatan yang masuk Zona merah, selebihnya berada dizona aman.

Penulis : Samsul Lallo
#Satgas Covid-19 #Pemkab Jeneponto