Senin, 30 November 2020 16:05
Juru Bicara Tim Danny-Fatma, Indira Mulyasari Paramastuti.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar belum menentukan lokasi pelaksanaan debat ketiga Pilkada 2020 yang akan digelar awal Desember mendatang.

 

Meski demikian, ada dua pilihan yang direncanakan. Jika tak digelar di Makassar berarti debat pemungkas itu kembali dihelat di Jakarta. Sama seperti debat pertama dan kedua.

Terkait hal itu, kubu pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) menanggapi bijak. Pasangan nomor urut satu ini tak mempermasalahkan lokasi debat ketiga, baik digelar di Makassar maupun di Jakarta.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Haters dalam Pengawalan Pemerintahan ADAMA

Sebab di mana pun digelar, kubu Danny-Fatma mengaku tetap siap memberikan penampilan terbaiknya. "Kami ikut keputusan KPU sebagai penyelenggara," kata Juru Bicara Tim Danny-Fatma, Indira Mulyasari Paramastuti, Senin (30/11/2020).

 

Pihak KPU disebut lebih ingin melaksanakan debat ketiga di Makassar. Pertimbangannya waktu antara debat pemungkas dan hari pemungutan suara berdekatan. Sementara banyak persiapan yang harus dirampungkan sebelum hari H.

Hanya, informasi yang dihimpun, Polrestabes Makassar dikabarkan merekomendasikan agar debat ketiga tetap digelar kembali di luar Makassar. Pertimbangan khususnya terkait keamanan serta upaya penegakan protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga : Isi Akhir Pekan di Pagi Hari, Danny-Fatma Kompak Gowes hingga Bantimurung

"Kami sebenarnya sepakat dengan KPU. Kami berharap bisa dilaksanakan di Makassar mengingat antara waktu debat dengan tanggal 9 Desember itu hanya empat hari. Tapi apa pun keputusan akhirnya nanti, kita ikut dan siap,” tambah Indira.

Di mana pun lokasi debat, lanjut dia, pihak Danny-Fatma mengimbau seluruh tim dan relawannya agar bersama-sama menjaga suasana yang kondusif. Tak mudah terprovokasi dengan ulah oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

"Sejak awal kita selalu mengimbau kepada para tim, relawan, dan pendukung untuk selalu bersikap tenang, tidak mudah terpancing dari provokasi. Bukan hanya di momen debat saja, tapi di semua momen," demikian Indira.