Rabu, 25 November 2020 19:34
Para kandidat Pilkada Makassar 2020 melalukan "salam corona" usai debat publik putaran kedua Pilkada Makassar 2020.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando terkesan berusaha memancing untuk “memanasi” Mohammad Ramdhan Danny Pomanto (Danny) dengan Syamsu Rizal (Deng Ical) dalam debat putaran kedua Pilkada Makassar 2020, pada Selasa (24/11/2020) malam.

 

Salah satunya dengan menyinggung isu ketidakharmonisan alias dugaan pecah kongsi antara Danny dengan Deng Ical saat memimpin Kota Makassar di periode 2014-2019 silam. Appi mencoba menggiring opini tersebut hingga ke panggung debat.

"Saya cuma mau bertanya, dulu kan Pak Danny dan Pak Ical pernah bersama-sama menjabat. Kenapa jawaban-jawaban yang dikeluarkan soal kebijakan-kebijakan dulu (saat debat) itu berbeda-beda?" tanya Appi mencoba menyentil.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Haters dalam Pengawalan Pemerintahan ADAMA

Danny memilih tak menggubris hal tersebut. Sebab, dia merasa dirinya baik-baik saja bersama Deng Ical semasa bersama-sama memimpin Kota Makassar.

 

Justru Deng Ical yang mencoba mengingatkan CEO PSM Makassar itu. Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu meluruskan isu ketidakharmonisannya dengan Danny kala itu.

"Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain. Ini hanya beda perspektif (saya dengan Danny soal tema debat)," tegas Deng Ical.

Baca Juga : Isi Akhir Pekan di Pagi Hari, Danny-Fatma Kompak Gowes hingga Bantimurung

Karakter yang terkesan tendensius Appi-Rahman itu juga turut diamati oleh pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf. Ia menilai jika hal tersebut sengaja dilakukan untuk memancing emosi Danny-Fatma.

"Pertanyaan rival merupakan pertanyaan yang diboncengi rasa tendensius. Tapi ADAMA' menjawab dengan lugas, jelas dan tuntas. Sebenarnya hal itu dilakukan dengan sengaja untuk memancing emosi Pak Danny. Tapi jawabannya justru mencerdaskan dan mencerahkan rival," ucap Ibnu.