RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komitmen pasangan nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dengan menuangkannya ke dalam visi misi menuai respons positif dari kalangan penggiat antikorupsi.
Aktivis Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar, Djusman AR, mengatakan bahwa masyarakat mesti kritis menilai pasangan calon (paslon) dalam hal keseriusan melawan KKN. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dalam visi misinya.
"Masyarakat dituntut untuk menilai secara fair dan objektif. Pada hakikatnya semua paslon berhak untuk menyampaikan program pemerintahan bersih, pemberantasan korupsi, tranparan, dan akuntabilitas. Tetapi, tentu masyarakat dapat menilai dengan sejauh mana tingkat keseriusannya itu. Itu tidak cukup dengan apa yang disampaikan, hal itu mesti tertera dalam visi misi," kata Djusman kepada awak media, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Haters dalam Pengawalan Pemerintahan ADAMA
Pandangan Djusman tersebut usai menyaksikan debat publik putaran kedua Pilkada Makassar yang berlangsung di Jakarta, Selasa malam (24/11/2020). Dia menekankan agar masyarakat jangan terbuai dengan apa yang disampaikan paslon tanpa melihat apakah hal itu tertuang dalam visi misi atau tidak.
"Jadi masyarakat jangan melihat dari statement atau retorikanya. Karena tanpa dituangkan dalam visi misi hanya akan menjadi omong kosong belaka. Sangat berbeda implikasinya saat hanya disampaikan, tetapi nihil di visi misinya," tutur Djusman.
Djusman yang juga Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi, menegaskan bahwa visi misi paslon adalah hal yang sangat serius. "Visi misi itu bukan hal yang main-main karena dengan sendirinya nanti akan menjadi dokumen negara. Akan menjadi tagihan oleh masyarakat. Itu nantinya yang menjadi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)," bebernya.
Baca Juga : Isi Akhir Pekan di Pagi Hari, Danny-Fatma Kompak Gowes hingga Bantimurung
Djusman telah mencermati setiap pasangan pada Pilkada Makassar, tetapi menurutnya hanya Danny-Fatma yang benar-benar serius dan berkomitmen melawan KKN. Itu tertuang dalam salah satu misi ADAMA' (akronim Danny-Fatma) yang berbunyi, "Revolusi sumber daya manusia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi."
"Mulai dari putaran debat pertama dan kedua. Memang jelas, terang, dan tegas pasangan ADAMA' itu menuangkan dalam visi misinya. Ibarat kata sejalan dengan hati dan jantungnya. Karena memang akan beda pertanggungjawabannya apabila di kemudian hari terpilih, apabila komitmen itu tertuang dalam visi misi," demikian Djusman yang juga Direktur LP Sibuk Sulsel.
Sekadar informasi, debat publik putaran kedua kali ini mengangkat tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, penataan kawasan perkotaan, dan ekonomi.