RAKYATKU.COM - Matahari tidak akan terbit dan terbenam di Utqiagvik, Alaska, Amerika Serikat, selama lebih dari 2 bulan. Hal ini dinamakan fenomena malam kutub.
Di kota yang dulu bernama Barrow ini, matahari terbit dan terbenam untuk terakhir kalinya pada Kamis kemarin dan baru akan terjadi lagi 60 hari kemudian. Kini kota tersebut akan mengucapkan selamat tinggal pada siang hari selama 2 bulan ke depan.
Kota kecil yang terletak di utara Lingkaran Arktik ini telah memasuki fase kegelapan tahunan, yang dikenal sebagai malam kutub. Hal ini terjadi setiap musim dingin akibat kemiringan poros bumi.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
“Malam kutub adalah fenomena normal yang terjadi setiap musim dingin untuk Barrow (Utqiagvik), dan kota-kota lain di dalam lingkaran Arktik,” kata ahli meteorologi CNN Allison Chinchar.
“Kemiringan ini membuat tidak ada cakram Matahari yang terlihat di atas cakrawala, tapi itu tidak berarti kota tersebut akan benar-benar gelap, sebagian besar jam siang hari akan melewati periode yang dikenal sebagai senja sipil,” sambungnya dikutip dari merdeka.com.
"Pikirkan seperti apa langit sebelum matahari terbit, atau setelah matahari terbenam, itulah yang mereka lihat selama beberapa jam sehari, dari sekarang hingga 22 Januari ketika matahari secara resmi terbit lagi,” tambahnya.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
Namun kota itu bukanlah satu-satunya di Alaska yang mengalami fenomena tersebut, melainkan adalah yang pertama dalam daftar lokasi malam kutub karena seberapa jauh letaknya di utara.
Jika kehidupan burung hantu malam tidak menarik bagi penduduk Utqiagvik, mereka selalu dapat melihat ke arah musim panas ketika kejadian sebaliknya yang dikenal sebagai matahari tengah malam atau hari kutub, menyebabkan 24 jam siang hari.