Rabu, 18 November 2020 17:02

Laporan Terbaru FBI: Insiden Kejahatan Berdasar Kebencian Naik 2,7%

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Reuters.
Foto: Reuters.

Meskipun ada sedikit penurunan pada tahun 2018, kejahatan berdasar kebencian melonjak hampir 21?lam tiga tahun pertama pemerintahan Presiden Donald Trump, periode yang ditandai dengan munculnya gerakan sayap kanan yang semakin keras.

RAKYATKU.COM - Insiden kejahatan berbasis kebencian di Amerika Serikat meningkat 2,7% pada 2019 lalu. Naik ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun. Demikian FBI dalam laporan terbarunya.

Terdapat 7.314 insiden kejahatan berdasar kebencian tahun lalu, naik dari 7.120 pada 2018 - jumlah tertinggi sejak 2008, menurut laporan yang dirilis pada Senin (16/11/2020).

Meskipun ada sedikit penurunan pada tahun 2018, kejahatan berdasar kebencian melonjak hampir 21% dalam tiga tahun pertama pemerintahan Presiden Donald Trump, periode yang ditandai dengan munculnya gerakan sayap kanan yang semakin keras.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

Walaupun Trump mengecam supremasi kulit putih, Pusat Kajian Kebencian dan Ekstremisme mencatat bahwa kejahatan berdasar kebencian naik terhadap kelompok-kelompok yang difitnah presiden.

Kejahatan kebencian terhadap Hispanik atau orang-orang asal Amerika Latin, misalnya, naik 53% dalam tiga tahun pertama Trump menjabat ke level tertinggi dalam 10 tahun, data FBI menunjukkan.

FBI mendefinisi kejahatan kebencian sebagai tindak kriminal yang dimotivasi oleh ras, etnis, keturunan, agama, orientasi seksual, kecacatan, gender, dan identitas gender.

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

Laporan kejahatan kebencian tahunan didasarkan pada laporan badan-badan penegak hukum. Akibatnya, jumlah kejahatan dalam catatan FBI selalu lebih rendah, kata aktivis hak-hak sipil.

Meskipun sebagian besar kejahatan kebencian tidak berupa tindak kekerasan, laporan FBI terbaru menunjukkan peningkatan tindak kekerasan seperti penyerangan dan pembunuhan.

Pembunuhan bermotif kebencian naik lebih dari dua kali lipat ke rekor 51. Kenaikan itu didorong oleh serangan yang dilakukan supremasi kulit putih, termasuk pembantaian pada Agustus 2019 di pasar swalayan El Paso yang menewaskan 23 orang.

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

Sumber: VOA Indonesia

#Kejahatan #FBI #Amerika Serikat