RAKYATKU.COM - Presiden Peru, Manuel Merino, mengundurkan diri dari jabatannya pada Ahad (15/11/2020) waktu setempat. Merino mengundurkan diri usai menjabat selama lima hari.
"Saya ingin memberi tahu seluruh negeri bahwa saya mengundurkan diri," kata Merino dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir AFP, Senin (16/11/2020).
Ketika Merino diangkat menjadi presiden, gelombang massa turun ke jalan di ibu kota Lima terhadap pemerintahannya.
Baca Juga : Australia Tim Ke-31 Lolos ke Piala Dunia 2022
Sehari sebelum mengumumkan pengunduran diri ini, tindakan keras polisi terhadap pengunjuk rasa setidaknya telah menewaskan dua orang.
Merino mengundurkan diri tak lama setelah Kongres meminta pria berusia 59 ini berhenti dari kekuasaan pada pukul 18.00 waktu setempat atau menghadapi kecaman.
Pengunduran diri disambut riuh dengan perayaan di Lima. Para demonstran turun ke jalan sambil membunyikan klakson dan memukul pot.
Baca Juga : Bus Jatuh ke Jurang Sedalam 400 Meter, 27 Orang Tewas
Merino mengatakan bahwa untuk menghindari "kekosongan kekuasaan", 18 menteri yang baru dilantik pada Kamis lalu, sementara tetap berada di jabatan mereka.
Meskipun hampir semuanya telah mengundurkan diri setelah protes yang menewaskan salah seorang demonstran pada Sabtu kemarin.
Pada Sabtu (14/11/1010) waktu setempat para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menentang Presiden Manuel Merino yang telah menggulingkan pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga : Skandal Vaksin, Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri
Sebagian besar pengunjuk rasa berkumpul di berbagai kota untuk menentang apa yang mereka sebut kudeta parlemen terhadap presiden yang dilengserkan, Martin Vizcarra. Vizcarra didakwa atas tuduhan korupsi pada Senin minggu lalu.