Kamis, 12 November 2020 15:11

Atasi Masalah Pengangguran Dampak Pandemi Covid-19, Kementan Optimalkan Pekarangan Pangan Lestari,

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kepala BKP Agung Hendriadi
Kepala BKP Agung Hendriadi

P2L di tahun 2020 ini dikembangkan di 34 provinsi dengan jumlah lokasi kegiatan mencapai 3.000 P2L.

RAKYATKU.COM - Pandemi virus Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dampaknya sangat luar biasa, karena menyasar berbagai sektor kehidupan manusia.

Selain masalah kesehatan, sektor tenaga kerja juga mengalami hal yang sangat parah. Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar atau terpaksa memutuskan hubungan kerja pegawainya, sehingga menambah jumlah pengangguran.

Badan Pusat Statistik baru-baru ini merilis, jumlah pengangguran terbuka Agustus 2020 mencapai 9,77 juta. Naik 2,67 juta dari Agustus 2019. Tambahan angkatan kerja baru tercatat 2,36 juta orang.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Dari data BPS tersebut, penyebaran virus corona tidak hanya menyebabkan orang tidak bekerja, tapi jumlah jam kerjanya berkurang. Dijelaskan bahwa, jumlah pekerja terpapar dampak virus corona mencapai 29,12 juta, 70 persen di antaranya tinggal di kawasan perkotaan.

Dari jumlah yang terpapar dampak buruk pandemi, 2,56 juta langsung menjadi pengangguran, dan 24,03 juta mengalami pengurangan jam kerja.

Masalah pengangguran ini tentu harus segera dicari solusinya, agar setiap orang bisa memenuhi kebutuhan paling mandasar, yaitu pangan.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sekaligus memberikan penghasilan, salah satu program strategis yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"P2L ini sangat penting dikembangkan di daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, karena hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi sebagian juga bisa dijual, sehingga memberikan penghasilan," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi yang dihubungi Kamis (12/11/2020).

Apa yang dilakukan BKP sesuai dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang di berbagai kesempatan meminta jajarannya agar terus berupaya memenuhi kecukupan pangan bagi 267 juta penduduk di Indonesia.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

"Potensi lahan pekarangan di Indonesia mencapai sekitar 10 juta hektare. Kalau ini digarap serius bersama-sama pemerintah daerah, P2L ini bisa menjadi solusi masalah pengangguran," jelas Agung.

P2L di tahun 2020 ini dikembangkan di 34 provinsi dengan jumlah lokasi kegiatan mencapai 3.000 P2L.

Kegiatan P2L menyasar daerah prioritas stunting dan daerah rentan rawan pangan. Jika setiap kelompok beranggotakan 30 orang, maka keterlibatan masyarakat di 3.000 P2L tersebut aktivitas di pekarangan mencapai 90.000 orang. Hal ini belum termasuk aktivitas pemanfaatan pekarangan yang dikembangkan oleh berbagai instansi, swasta maupun oleh masyarakat secara mandiri.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Sehingga apabila ditambah dengan sektor pertanian lainnya, tentu jumlahnya mencapai jutaan pekerja.

"Nah, P2L ini bisa dijadikan program unggulan di daerah, karena hasilnya jelas, yaitu memenuhi kebutuhan pangan, dan menambah ekonomi rumah tangga," pungkas Agung.

#kementan #Satgas Covid-19